(24) Udah siap belum, sih?

433 92 149
                                    

Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------

“Gummy itu udah suka sama lo, tinggal lo buktiin aja dikit pasti juga diterima.”

------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------

“Emang siapa sih Teh yang nyariin? masih pagi juga.” Dengan mata yang masih mengantuk dan tubuh yang tertutupi jaket bulu-bulu, Gummy menggerutu.

“Nggak tau lihat aja sendiri, dari tadi nyariin lo.”

“Enggak jelas tuh orang. Udah tau ini masih setengah enam, hari minggu lagi.” Gummy masih menggerutu. Hari minggu, setelah beribadah Gummy jelas tidur lagi. “Teteh mau mau aja lagi disuruh-suruh.”

“Dia nelponin gue dari jam empat subuh, bayangin se kesel apa gue.”

Gummy berdecak. “Nggak ada akhlak tuh orang emang. Lihat aja nanti pas ketemu, gue mau sentil jidatnya sampai berdarah-darah.”

Gummy naik pitam, biasanya yang tega mengganggu ketenangan tidurnya adalah Elang. Ponsel Gummy rusak, pasti Elang jadi meributi Teh Naya.

Naya mendorong Gummy, “tuh orangnnya, cepet sentil jidatnya! Gue dukung!”

Gummy yang didorong otomatis melotot, jantungnya berdetak cepat. Bukan, jelas bukan karena jatuh cinta. Tapi karena kaget.

Sumpah deh, Gummy sudah pasrah kalau harus nyungsep dengan tidak indah di jalanan karena dorongan kuat Naya.

Tapi alih-alih jatuh di jalanan, Gummy merasa pipinya menabrak sesuatu.  Pipi dan hidungnya jadi sakit, tapi sungguh sialan... Kewarasan Gummy sepertinya sudah kabur dibawa setan kosan. Karena bukannya marah-marah, dia malah merinding..

Karena yang dia tabrak adalah bahu bidang milik laki-laki.

Gummy tahu sekali siapa orang ini.. 

Bukan Elang ternyata, karena Elang parfumnya beraroma vanila. Sedangkan bahu di depannya ini beraroma permen mint.

“Udah kan? udah seneng lo? Nyusahin banget lo jadi temen!”

Orang ini terkekeh mendengar cemoohan Naya. Membuat Gummy langsung mendongak.

Thanks Nay, besok gue traktir deh.”

“Kalau sampai lo nggak ngasih traktiran, kebangetan lo!” setelahnya Naya berlalu, meninggalkan Gummy dan...

Raga. Berdua di depan gerbang kos.

“Eh aduh,” Gummy menjauhkan diri dari Raga. “Kalau ada orang lewat terus lihatin, bahaya, nanti mereka iri.”

Celetukan-celetukan tidak terduga Gummy seperti ini lah yang membuat Raga kemarin..

Merasa kehilang---MAKSUDNYA ADA YANG KURANG.

Tapi bukannya tersenyum seperti biasanya, kali ini Raga hanya memandang Gummy di depannya dengan raut serius. Sparkling eyes bobanya yang biasanya terlihat lucu kini menatap Gummy lamat.

Hello, Gummy. (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang