Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------
“Tapi percaya enggak, sumpah deh, semakin kamu sayang sama seseorang semakin kamu overthinking."
------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------Hari minggu, sekitar jam setengah dua siang. Gummy sedang makan di salah satu restoran cepat saji yang ada TSM. Gummy habis ada pekerjaan di TSM, bernyanyi di salah satu event. Dia Sendirian, tidak ada Jane. Karena ada pekerjaan, setelah mengantar, Jane langsung pergi.
Oh iya, ponselnya belum diambil, ternyata kemarin tempat servicenya sudah tutup. Dan sialnya tadi pagi waktu berangkat, tempat service nya juga belum buka. Untung panitia eventnya teman Jane, jadi dari kemarin mereka bisa menghubungi lewat Jane.
Tapi sayang Gummy belum bisa menghubungi Raga dan Elang.
“Loh ketemu lagi.” Suara riang seseorang membuat Gummy yang sedang minum mendongak.
Cowok songong yang kemarin menjatuhkan es krim limapuluh ribunya tiba-tiba duduk di hadapannya.
“Sendirian aja? jomblo banget?”
“Lo siapa sih? Dateng-dateng ganggu mulu.”
Cowok itu mengulurkan tangan, “gue Yasa.”
Tapi bukannya menerima uluran tangan Yasa, Gummy justru merapatkan kedua telapak tangannya lalu memaksakan senyum. “Sorry kak, bukan muhrim.”
Bukannya marah, Yasa justru tersenyum, “halah, biasanya juga minta kenalan duluan kan lo?”
“Heh!” kok tau?
Enggak, sama kak Raga aja kok.
“Muka-muka kayak lo sih gampang ditebak.”
Gummy mau bilang don’t judge the book by it’s cover, tapi dia juga sering begitu. “Emang muka gue kayak gimana? Lucu? Cantik? Gemesin? Oh atau imut banget ya?”
“Iya.” Gummy melotot.
“Tapi bo’ong,” lanjut Yasa lagi, kemudian cowok itu tertawa.
Sialan.
“Tapi, lo jangan panggil gue kak dong.”
Alis Gummy terangkat, “lah, terserah gue dong."
“Masalahnya tuh dari mukanya lo kelihatan lebih tua dari gue.”
“Daripada lo bikin gue naik pitam terus, mending bikin gue naik haji deh. Lebih berpahala.”
“Gimana kalau naik pelaminan aja?”
“Ngelucu lo?!” Gummy otomatis ngegas.
Gummy itu gampang ambyar, tapi kalau Raga yang gombalin. Selain Raga, tidak mungkin kawan. Wilayah hati Gummy sudah dikontrak Raga semuanya, sudah tidak ada tempat buat yang lain.
“Gummy.”
Membuat Gummy melotot, “lo tau darimana nama gue? Serem banget sumpah!”
“Ya tau lah, dari tadi pagi gue lihat lo nyanyi.”
“Stalker ya lo?!"
“Perasaan lo ngegas terus kalau ngomong sama gue.” Yasa tersenyum, “tapi gue nggak nyangka suara lo bagus.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gummy. (SELESAI)
RomanceDia Caramel Gummy Candy Seperti namanya, anaknya memang semanis permen, selucu jelly bentuk gummy bear, seceria bungkus permen warna-warni, semenyenangkan rasa karamel, cantik lagi.. Tapi gila. Gila dalam artian tidak tahu malu. Selalu out of the bo...