BTW GAIIS SORRY DI-UP ULANG😊🙏
------Kalau kata Pamungkas, if you love somebody , you gotta set them free.
------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur.------
“Semua pengakuan kak Belinda bener kan? bener kalau itu emang bayi kalian.”
Elang yang mendengar itu terkejut bukan main.
Siapa sangka kalau Elang daritadi sudah ada di balik tembok yang letaknya tidak jauh dari tempat Raga dan Gummy. Membuat dia bisa mendengar jelas pembicaraan antara Gummy dan Raga.
Berniat memberikan ponsel Gummy yang tertinggal di mobilnya, nyatanya Elang harus dikejutkan dengan kenyataan sebesar ini.
Awalnya tidak ingin mendengarkan obrolan pribadi antara Gummy dan Raga, tapi perkataan-perkataan Gummy terus mengejutkannya. Ditambah lagi temannya itu mengatakannya sambil menangis.
Semenjak mengenal Gummy, dirinya tidak pernah melihat Gummy menangis sekalipun. Paling hanya merengek, tapi air matanya tidak sampai jatuh sederas itu.
Dari tatapannya pada Raga, Elang tahu kalau Gummy kesakitan. Gadis yang biasanya gila itu kini menangis pilu, Elang tidak bisa diam saja.
Tidak terima karena Gummy memilih mengalah lalu pergi dari sana, Elang keluar dari persembunyiannya. Dengan cepat menghampiri Gummy lalu membawanya kembali menghampiri Raga.
“Apaan sih Lang, lepasin!”
Tapi Elang tidak peduli. Dia terus menarik Gummy.
“Lepasin nggak?!”
Elang masih tidak memperdulikan Gummy yang terus memberontak.
Setelah sampai tepat di depan Raga, Elang menoleh ke Gummy. “Bilang ke gue, lo minta gue apain dia?”
“Apa sih? Kita balik -–“
BUGH!
“ELANG!”
“SAYANG!”
Teriak Gummy dan Belinda bersamaan, karena tanpa aba-aba Elang meninju Raga.
“Berdiri lo!” Elang mencengkram kerah baju Raga, membuat Raga berdiri. Tapi dia membiarkan Elang begitu saja, tidak melawan sedikitpun.
“Lepasin!” Gummy mencoba melepaskan cengkraman tangan Elang, tapi tidak bisa.
“Gue udah bilang sama lo dulu, jangan berani nyakitin temen gue. Kalau dia salah diingetin, bukan malah lo giniin!” Cengkraman Elang semakin kuat, matanya berkilat-kilat.
“Apa-apaan sih lo! Lepasin nggak!” Belinda mencoba mencegah juga.
Tapi Elang tidak menghiraukannya sedikitpun. “Temen gue salah apa sama lo?”
“Gummy nggak salah tapi—“
“Nggak usah ikut-ikutan atau lo gue habisin juga!” Elang memotong ucapan Belinda.
“Udah kita pulang aja ya—ELANG!” Gummy di sisinya panik, Karena Elang memukul Raga lagi. Kilatan marah membara di mata Elang, dia benar-benar emosi.
“Dia salah apa sama lo hah?” Elang membuat Raga berdiri lagi.
“Please hentiin Lang, kali ini dengerin gue.” Gummy takut Elang semakin tidak terkendali, di depannya bibir Raga sudah berdarah. “Lepasin dulu, atau gue nggak akan mau temenan sama lo lagi.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gummy. (SELESAI)
RomanceDia Caramel Gummy Candy Seperti namanya, anaknya memang semanis permen, selucu jelly bentuk gummy bear, seceria bungkus permen warna-warni, semenyenangkan rasa karamel, cantik lagi.. Tapi gila. Gila dalam artian tidak tahu malu. Selalu out of the bo...