Aslinya mau update kemarin, tapi tidak jadi.
Mohon maaf lahir dan batin.
------"Lo harus tetep gila, jangan menye-menye kayak bihun, please!"
------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------Hari minggu sore, sekitar satu hari setelah rekrutmen panitia PKKMB. Panitia rekrutmen yang terdiri dari beberapa anggota BEM U sedang mengadakan rapat. Rapat untuk menentukan pendaftar yang diterima. Sekalian langsung menempatkan pendaftar yang lolos ke dalam bagian kepanitiaan. Sekarang sudah pukul setengah lima sore, sebenarnya rapat sudah dimulai sejak siang tadi.
"Fix ya, jadi peserta lolos yang chat sekretaris aja?" tanya Dirga pada anggot rapat. Semuanya menyetujui.
"Tapi yang buat dan ngurusin grup jangan gue," timpal Joya sekretaris BEM.
"Biar gue yang handle dulu, besok baru dibantu sama sekretaris PKKMB," ucap Jeff yang kebetulan menjadi ketua umum PKKMB tahun ini.
"Yaudah, rapat besarnya sampai sini. Habis ini gue kembaliin ke masing-masing sie mau ngapain. Terimakasih," tutup Dirga.
"Pulang aja boleh nggak sih bang?" Lukas bertanya.
"Terserah, kan rapat besarnya udah kelar." Terdengar seruan senang dari peserta rapat, apalagi dari angkatan 19, junior Dirga dan Raga.
"Jangan lupa hasil laporan rapat dan rencana ke depan per-sie dikumpulin. Gue tunggu paling lambat sebelum magrib. Mau gue pelajari sebelum besok gue follow up ke atasan," pesan Raga. Membuat peserta rapat yang sudah bersiap-siap mau pulang mendesah kecewa. Bahkan yang sudah berdiri langsung duduk lagi.
Kalau Raga sudah memerintah, jelas tidak ada yang berani menolak. Masalahnya Raga itu terkenal paling tegas di BEM. Dirga dan Raga menjadi yang paling ditakuti di BEM.
Iya Dirga galak, tapi Raga tidak kalah. Tegas, disiplin, tidak menerima kesalahan, membuat siapa saja segan dan tidak berani melalaikan tugasnya.
Di kehidupan sehari-hari Raga memang terkenal ramah, tapi kalau di dalam BEM... Wah jangan ditanya, dia berubah menjadi sosok yang paling disegani. Tsundere abis.
Kalau Dirga mengurusi urusan intern, maka Raga mengurusi extern, begitu pula sebaliknya. Raga yang sibuk dengan urusan bandnya juga tidak pernah melepaskan tanggung jawab.
"Galak banget ya akangnya."
"Ih serem.."
Baru mendekat ke arah BPH yang lain, Raga langsung disambut dengan celetukan duo racun. Alias Joya dan Naya.
"Padahal aslinya dia yang lebih galak kan? Tapi malah di luaran gue yang katanya galak," sahut Dirga.
"Eh iya---tapi emang lo nya juga nggak pernah senyum sih Dir kalau di luar," timpal Naya.
"Lah Raga juga kan? Tapi kan gue begitu karena emang gue orangnya cool," koreksi Dirga malah menyombongkan diri.
"Kalau Raga meskipun aslinya galak tapi dia kayak masih ramah kalau disapa orang gitu loh. Nah lo, kemana-mana mukanya kaku, jadi orang mau nyapa takut duluan." Naya tertawa, Dirga merutuk.
Iya Raga itu ramah, baik hati, tidak sombong tapi dia juga bukan tipe orang yang selalu tersenyum pada siapapun. Bagaimana ya, Raga itu ramah tapi aura cool-nya masih tetap menguar. Apalagi kalau dia sedang serius, atau diam saja sambil menatap kamu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gummy. (SELESAI)
RomanceDia Caramel Gummy Candy Seperti namanya, anaknya memang semanis permen, selucu jelly bentuk gummy bear, seceria bungkus permen warna-warni, semenyenangkan rasa karamel, cantik lagi.. Tapi gila. Gila dalam artian tidak tahu malu. Selalu out of the bo...