(15) Oh, ternyata....

388 87 120
                                    

Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------

Kalau tidak menjulidi Gummy, mungkin hidup Elang bagai lagu blackpink tanpa blackpink in your area.

------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------

Tahu apa yang dirasakan Gummy waktu tiba-tiba kemarin bertemu Raga di depan kosnya?

Rasanya seperti minum le minerale, ada manis-manisnya.

Ya kalian pikir saja sendiri, seambyar apa Gummy waktu itu.

Sudah tiba-tiba bertemu Raga lalu dikasih martabak. Sorenya baru update pengen makan martabak, eh malamnya dikasih Raga martabak. Hati siapa yang tidak berbunga-bunga.

Belum lagi disenyumi Raga, terus dibilang lucu seperti kucing. Lalu setelahnya Raga juga bertanya apakah Gummy suka dengan martabaknya.

Sumpah, Gummy berterimakasih pada semesta yang mungkin sudah merestui usahanya. Gummy senang, dia sungguh sangat senang. Sudah deh, tidak ada lagi yang lebih membahagiakan bagi Gummy melebihi kemarin malam.

Membayangkan saja bisa membuat perut Gummy dipenuhi kupu-kupu berterbangan, geli tapi menyenenagkan.

Tapi itu kemarin malam, karena nyatanya sekarang kupu-kupu itu sudah pergi. Digantikan dengan bola-bola api dragon ball. Perut Gummy rasanya perih, sakit, kram, kaku.

Dia yang biasanya kesana kemari seperti cacing kremi, sekarang lemas seperti ubur-ubur. Gummy hanya duduk dengan kepala yang dia tidurkan di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegangi perut.

Tamu bulanannya datang tadi pagi, sungguh sakit sekali. Lemas tapi ingin marah. Rasa sakitnya tiba-tiba datang waktu Jane sudah pulang, lagi. Jadi sekarang Gummy hanya menunduk seoarang diri di joglo kampus dekat jurusnnya.

Ingin pulang ke kos tapi untuk berdiri lalu jalan ke parkiran yang jaraknya lumayan, Gummy tidak kuasa.

Sesakit itu?

Iya. Rasanya seperti ditinggal selingkuh saat sedang sayang-sayangnya....

Eh, bahkan bisa lebih sakit dari itu. Pokoknya sakit, sekali.

"Ngapain lo pura-pura lemes gitu? Nggak pantes." Perkataan annoying yang diutarakan dengan nada sedatar kertas HVS membuat Gummy merutuk dalam hati.

Sumpah demi senyum milkita kak Raga, kalau perutnya sudah tidak sakit dia mau merobek-robek mulut orang itu. Gummy jelas tahu siapa orang itu, tapi untuk sekedar mendongak melihat wajahnya, Gummy tidak mampu.

Elang Kenzo Sialan Danendra, siapa lagi.

"Kurang lama lo datengnya!" Kesal Gummy, karena sudah hampir satu jam, Elang baru datang.

Kalau Gummy terlambat sedikit saja, Elang pasti marah-marah. Elang memang sialan.

Kalau benar lapisan langit ada tujuh nih, maka tingkat sialan Elang sudah sampai langit ke tujuh...dekat dengan surga.

"Yaudah gue balik dul---"

"Sana balik sana! Gue nggak butuh temen sialan!" Masih setia dengan posisinya, Gummy mencerca.

"Yang gini sakit darimana nya?!" gerutu Elang.

Tapi masih bisa didengar Gummy. "Dibilangin balik sana, cepet!"

"Terus tadi ngapain lo suruh gue ke sini, Gumoh? Nyusahin lo!"

Gummy merutuk, sumpah Elang itu benar-benar representasi dari manusia pohon pisang.. punya jantung tapi tidak punya hati.

Hello, Gummy. (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang