(32) Yaudah, sayang.

478 92 207
                                    

Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------
KARENA HAMBA KEMARIN UPDATENYA LAMA, JADI PART INI AGAK PANJANG. DIBACA PELAN-PELAN YUHUUU☕
------

"Belum tentu karena dia nggak ngelarang-ngelarang gue, berarti dia nggak sayang gue."

------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur
-----

"Kenapa sih nyusulin? Kan filmnya belum selesai?" Gummy kaget karena waktu keluar toilet, Raga sudah menunggunya di luar.

"Kamu udah dua puluh menit nggak balik-balik, gimana aku nggak khawatir?"

"Pipisnya bentar, persiapan ketemu kakaknya yang lama. Salah kakak sendiri, kenapa sampe ngide begitu?"

Seperti biasa, mendengar ucapan tanpa beban Gummy, Raga tersenyum. "Ini yang bikin aku suka banget sama kamu."

Gummy speechless karena Raga sekarang sudah berani terang-terangan.

Tapi belum sempat Gummy menimpali, cowok itu sudah menggandeng tangannya. "Ayo masuk lagi."

"Eh," Gummy menahan tangan Raga. "Udah nggak mau balik lagi."

Alis Raga terangkat, "kenapa? Kamu marah?"

"Enggak marah kok."

"Tapi?"

"Mau jawab pertanyaan kak Raga yang di dalem tadi. Nggak romantis kalau jawabnya di dalem bioskop."

Raga jadi berdehem, merasa tersindir. Kok yang malu jadi dia. "Yaudah kamu mau jawabnya dimana?"

"Di sini."

Di depan toilet?

Romantisnya bagian mananya?????

Untung sayang.

"Kamu zodiaknya apa?"

Alis Gummy terangkat bingung, tapi dia tetap menjawab, "virgo."

"Pantes."

"Pantes apa?"

"Nggak romantis," Raga tersenyum lebar setelahnya.

Sumpah deh, setelah melihat Gummy malu-malu di dalam bioskop tadi, Raga jadi percaya diri.

Percaya diri kalau Gummy memang suka juga kepada dirinya.

"Yang penting kakak sayang kan?" Gummy menyengir lucu. Raga mengusak rambut gadis itu gemas. Out of the box Gummy memang tidak ada lawan.

"Gaya, tadi aja deg-degan."

"Siapa yang nggak deg-degan kalau orang yang disuka bilang gitu?"

Membuat bibir Raga tersungging manis sekali, "jadi kamu juga suka aku nih?"

"Pakai nanya."

Raga masih tersenyum, "kalau sayang?"

"Kakak maunya gimana?"

"Ya sayang juga lah."

"Yaudah sayang," Gummy tersenyum manis sekali setelahnya.

Membuat senyum Raga semakin lebar. Mereka berdua ini saling tersenyum dan bilang sayang di depan toilet.

Luar biasa.

"Kalau sama-sama sayang, berarti jadian dong?"

"Harus jadian? Kalau nggak usah gimana?"

Sial. Kepercayaan diri Raga hilang dibawa setan toilet.

Salah sendiri, momen permen kapas begini dibahas di depan toilet. Pamali.

Hello, Gummy. (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang