(25) Mencoba Berdamai

465 94 95
                                    

Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------

Kalau terus menghindar, bukannya selesai justru masalahnya semakin banyak.

------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------

"Silahkan duduk dulu mas, saya hubungi dokter Surya dulu," pesan seorang perawat kepada Raga.

Setelah tersenyum sopan Raga duduk di bangku panjang yang ada di dekat resepsionis. Raga sekarang sedang ada di Jakarta, tepatnya rumah sakit yang merawat kakaknya.

Setelah sekian lama hanya bertanya keadaan sang kakak lewat dokter, Raga akhirnya datang sendiri.

Semenjak tiga tahun kakaknya di rawat di sini, sudah satu tahun lebih Raga tidak pernah datang. Melihat kakaknya ketika tantrum(1), Raga selalu tidak kuasa. Setiap melihat kakaknya kesakitan dan harus ditenangkan dengan suntikan, Raga tidak bisa menahan emosi kepada mamanya. Sehingga dia lebih memilih pergi.

Tapi selama di Bandung, Raga tidak pernah ketinggalan memantau keadaan kakaknya lewat dokter kakaknya. Raga juga tidak pernah ketinggalan membantu membiayai kakak dan papanya.

Selama ini mamanya masih membiayai hidup Raga penuh, tapi mamanya sudah tidak mau membiayai papa dan kakaknya. Tapi Raga diam-diam mengalihkan semuanya untuk kebutuhan papa dan kakaknya, ditambah dengan hasil dari Neo.

Untung hasil dari Neo sangat lebih dari cukup untuk kehidupannya sehari-hari, bahkan jauh dari kata kekurangan. Itu lah yang membuat Raga semakin memantapkan diri untuk pergi.

Raga tahu dia salah, tapi semua sikap mamanya tidak bisa Raga terima. Mengacuhkan papanya yang sakit, memaksa kakaknya sampai mentalnya terganggu. Memaksa Raga untuk mengikuti perintahnya.

Uang, bisnis, reputasi, hanya itu yang mamanya kejar. Bahkan mamanya pernah ingin mejodohkan Raga hanya untuk keperluan bisnis. Raga yang sudah tidak tahan dengan sikap mamanya akhirnya memilih pergi.

Tapi akhirnya dia sekarang kembali, hanya karena perkataan seseorang. Hanya karena permintaan seseorang.

"Oke kakak boleh coba PDKT, tapi kakak harus mau pulang."

Iya benar, permintaan tidak terduga dari Gummy lah yang membuat Raga sekarang ada di Jakarta.

Bukan hanya itu, tapi gadis itu juga mengatakan banyak hal. Yang entah mengapa membuat Raga seperti diberi kekuatan untuk bertemu mamanya. Dia juga seperti ditampar.

"Kalau kakak aja nggak peduli sama mama kakak, gimana kakak bisa peduli sama gue?"

Dan banyak kata-kata meyakinkan lainnya yang membuat Raga hanya bisa menipiskan bibir karena kehabisan kata.

Sunggingan senyum terbit di bibir Raga ketika ada pesan masuk dari Gummy.

Gummy : Udah sampai belum sih?

Gummy : Kakak gatau apa dari tadi gue nungguin kabarnya.

Gummy :

Gummy :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello, Gummy. (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang