Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------"Meskipun kelihatannya anaknya ceria, tahan banting, bar-bar, lo harus inget kalau Gummy juga cewek."
------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------Hari Jum'at ini kuliah Gummy libur. Dia juga sedang tidak ada kegiatan di kampus. Jadi di sinilah dia sekarang, sedang makan di warung batagor bersama...
Elang.
Sahabatnya itu yang mengajak. Katanya sudah lama mereka tidak pernah pergi bersama. Ya memang benar, karena mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Gummy lebih sering bersama Raga dan anak-anak panitia. Sedangkan Elang juga sibuk dengan Sheina. Jangankan pergi bersama, saling mericuhi di pesan saja jarang. Kalau Gummy chat pun Elang balasnya seminggu sekali..
Oke lebay.
Tapi tetap lama.
Gummy memaklumi sih, karena sekarang sudah ada Sheina yang memperhatikan dengan baik sahabatnya itu. Sudah ada Sheina yang tanya sudah makan belum atau mengingatkan sholat. Elang sedang berbahagia. Ya baguslah, temannya itu juga sudah jarang menyusahkannya.
Tapi tetap menyebalkan.
Karena sekarang Gummy dibiarkan mengoceh sendiri, tapi di depannya Elang tidak memperhatikan. Cowok itu fokus dengan ponselnya.
"Jadi kemarin gue tuh dikasih kue rasa coklat yang kata lo dulu pengen beli, apasih namanya lupa?"
"Cheese cake-"
"Sejak kapan cheese rasanya coklat, lo dengerin gue nggak sih Lang?"
"Apasih Gum, balikin nggak!" Elang berdecak frustasi karena Gummy merebut ponselnya.
"Lo niat nggak sih ngajakin gue keluar?"
"Ya niat lah-udah sini balikin. Jangan kayak anak kecil deh lo-"
"Enak kayak anak kecil, lucu."
"Tapi lo nggak lucu."
"Sialan!" Gummy semakin menjauhkan ponsel Elang, cepat memasukkan ke dalam sakunya.
Elang bedacak, "bisa-bisanya Raga suka cewek kekanak-kanakan kayak lo."
"Kalau suka kan nggak perlu alesan. "
"Ya perlu lah! Contohnya gue suka Sheina karena anaknya manis, baik, lucu. Lo suka Raga karena kata lo dia ganteng, cool, itu namanya alesan." Elang diam sejenak, "emang Raga nggak pernah bilang apa alesan dia suka sama lo?"
Gummy hanya diam, bukan karena dia tergganggu dengan ucapan Elang. Tapi dia hanya ingin menunggu apa lagi yang akan dikatakan oleh temannya itu.
"Eh apa jangan-jangan nggak beneran suka?" Elang tertawa meremehkan. "Soalnya terlalu tiba-tiba kan? Setelah nggak pernah dinotice, terus tiba-tiba bilang tertarik. Lo nggak mikir kalau ini aneh?"
"Setelah temen kos lo yang kata lo model sempurna, terus ke elo? Emang lo nggak heran? nggak ada yang ngeganggu perasaan lo gitu?"
Gummy hanya diam. Dari sekian banyak kata-kata pedas yang dilontarkan oleh Elang selama mereka kenal, kenapa Gummy harus sakit hati dengan yang ini.
Elang manggut-manggut, "ya ada sih yang langsung tertarik. Tapi berarti Raganya yang lemah dong? Labil nggak sih dia?"
"Dan dari cerita lo yang gue tangkep, dia belum pernah nyatain langsung kan? dia Cuma ngajakin lo jalan tapi nggak pernah nembak kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gummy. (SELESAI)
Storie d'amoreDia Caramel Gummy Candy Seperti namanya, anaknya memang semanis permen, selucu jelly bentuk gummy bear, seceria bungkus permen warna-warni, semenyenangkan rasa karamel, cantik lagi.. Tapi gila. Gila dalam artian tidak tahu malu. Selalu out of the bo...