"Todoroki, ikut aku!" Yaomomo memimpin Todoroki menuju balkon di lantai dua. Balkon ini terletak menghadap jalan masuk asrama. Biasanya anak-anak 1-A ke sini kalau mau ngeliat matahari terbenam. Kalau malam sih biasanya agak horor. Apalagi di sampingnya banyak pohon tinggi-tinggi.
Sesampainya di sana Yaomomo segera menciptakan sebuah teropong yang keluar dari bahunya. Tidak seperti teropong pada umumnya, selain memperbesar objek, benda itu menggunakan teknologi mutakhir terbaru.
"Gunakan ini. Teropong ini bisa membuatmu melihat di kegelapan dan melacak setiap manusia yang memiliki quirk. Hanya yang memiliki quirk. Aku yakin orang yang menjebak kita semua, pasti memiliki quirk tertentu untuk bersembunyi dan mungkin dia masih ada di sini. Terbukti dari bagaimana dia bisa mengetahuiku," jelas Yaomomo.
Todoroki menurut dan mencoba menyisir pemandangan yang dapat dijangkaunya dengan benda berwarna hitam tersebut. Todoroki tidak dapat menemukan orang yang mencurigakan di sekitar sini. Hanya ada beberapa penjaga yang terlihat dengan quirk unik mereka. Terus tadi Todoroki gak sengaja ngeliat Hound Dog-sensei lagi grasak-grusuk di semak-semak. Gak tahu lagi nyari apa.
"Tidak ada sesuatu yang mencurigakan," kata Todoroki. "Tapi... Yaomomo, kalau asumsimu benar, kita tidak seharusnya berada di tempat terbuka begini. Dia pasti bisa melacak dan melihat kita."
"Aku tidak mengkhawatirkan hal itu, karena pasti sejak awal dia sudah mendapatkan informasi tentang kita. Tapi, siapa orang ini? Dan semua informasi tentang kita termasuk (Name).... Aku yakin bukan hal yang mudah untuk didapat."
Yaomomo memilih duduk di ayunan yang ada di sana. Ukurannya sedang. Cukup untuk dua orang. Gadis itu tidak berniat memainkan ayunannya, dia hanya membiarkan besi itu berderit-derit. "Bagaimana cara untuk melindungi (Name) dan Midoriya?"
Todoroki terdiam. Dia pun memusingkan hal yang sama. Lelaki itu menggenggam teropong tersebut erat-erat. Mungkin, mungkin saja stalker sialan itu punya quirk yang hebat. Bisa jadi dia peretas handal. Kemungkinannya banyak, tapi kalau ada satu kambing hitam yang ingin Todoroki salahkan pastilah....
"League of Villain?"
Momo terkejut. "Kau benar Todoroki! Pasti ada hubungannya dengan LoV. Ingat sewaktu kalian pergi berbelanja hari itu. Kau bilang (Name) memaksa menerobos masuk ke kafe yang sedang dalam perbaikan, tapi terjadi insiden. Dan bukankah waktu itu kau cerita padaku bahwa kalian bertemu setengah anggota LoV? Lalu ayahmu datang dan menyelesaikan masalah serta meredam asumsi publik." Gadis berambut hitam itu baru ingat sekarang. Roda-roda di kepalanya kembali bergerak untuk berpikir. "Kalau dipikir-pikir buat apa LoV mengacau di sana kecuali mereka memiliki suatu tujuan, kan?" sambung Yaomomo sambil menautkan alisnya. Dia yakin sekali ini pasti ulah komplotan penjahat yang amat licin itu.
Namun, tepat setelahnya ponsel Todoroki berbunyi. Notif khas pesan baru.
"Lihat pesannya. Apa katanya?" tanya Momo, seakan tahu bahwa pesan itu datang dari si Anonim aneh.
"Dari data yang kudapat Creati memang yang tercerdas di antara kalian semua. Tapi.... asumsimu aneh banget. Aku bukan bagian organisasi menjijikkan itu!" Todoroki menghela napasnya. "Dia kayaknya kesal?"
"Bagaimana dia bisa mendengarkan percakapan kita?" Yaomomo beranjak dari ayunan. Dia meminta izin untuk menyelidiki handphone Todoroki. Setelahnya, gadis itu mengecek keseluruhan ponsel murid setengah-setengah itu. Memang terlihat tidak ada yang janggal, tetapi dari bagaimana pesan-pesan dari orang tak dikenal itu datang, tidak salah lagi!
"Sudah pasti ponselku dibajak, kan?" tebak Todoroki tepat. Tapi, nada bicaranya terlalu santai.
"Cara membuat perangkat yang telah disadap agar berhenti disadap adalah dengan menghancurkannya," ucap Yaomomo dingin. Namun, tepat setelahnya satu pop up menyebalkan muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)
Fanfiction"Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? Kelas hero pula!!!" -(Surname)(Name) . "TIDAK BISAKAH KAU TENANG HUH?!!!" -Bakugou . "(Surname) kau tidak boleh membawa makanan ke dalam kelas!" -Iida . "(Name) lepaskan aku!!!" -Izuku . "Bisakah...