[42] Racun Dari Akhirat

1.1K 263 92
                                    

Tiba-tiba Aizawa masuk ke kelas sambil membawa setumpuk kertas. Seharusnya memang mereka sedang jam kosong saat ini, tetapi kepala sekolah memerintah Aizawa untuk membagikan kertas tersebut kepada setiap anak kelas 1-A. Jadi ia perlu menyampaikannya sekarang juga, berhubung dia tidak mengganggu pelajaran siapa pun.

Iida menghampiri tiap meja anak di kelasnya satu persatu sambil membagikan selebaran kertas formulir atas perintah Aizawa-sensei. Di tempatnya Aizawa mulai menjelaskan maksud dibalik formulir tersebut.

"Dua minggu lagi kalian akan melakukan pelatihan luar ruangan seperti yang dulu kalian lakukan di gunung. Namun, untuk menghindari kejadian diserang oleh villain tak terduga seperti waktu itu, kami memilih tempat yang lebih terbuka dan luas, yaitu di pantai," jelas Aizawa dengan suara malasnya yang biasa.

Seluruh kelas langsung riuh. Meski Aizawa-sensei menyampaikannya tidak bersemangat, tetapi kata pantai sudah cukup untuk membuat anak 1-A bersorak-sorai. Mereka tidak pernah ke pantai bersama. Lagipula latihan di dekat pantai kan sama saja seperti berlibur!

"Asik kita bisa berenang!" seru Kirishima. Kaminari mengangguk setuju.

"Ya ampun aku sangat menantikannya!" tambah Ojiro.

"AHAHAHAHA AKU TIDAK SABAR MELIHAT YAOYOROZU MEMAKAI BIKI--"

Sero langsung melancarkan tape-nya dan membungkam mulut Mineta. "Dasar mesum!"

"Sensei apakah kami boleh membawa bola voli?" tanya Mina semangat. Sebenarnya gak cuma bola voli, dia udah mikir buat bawa banyak perintilan lain buat main di pantai. Papan catur, kartu remi, ular tangga, monopoli, sampai ekspektasi orang tua.

Semua teriakan semangat itu membuat Aizawa kesal. Lelaki berambut kumal itu memukul papan tulis. Suaranya berhasil membuat suara anak 1-A terdiam.

"Jangan kalian pikir latihan ini untuk main-main! Atau aku akan menugaskan kalian memancing ikan lele di pantai!"

"Sensei tapi ikan lele tidak hidup di pantai," cicit Hagakure dengan suara pelan.

"Kau benar, karena itu kalian menurutlah."

"Bukankah setelah dipikir-pikir pelatihan yang diselenggarakan oleh U.A selalu mengenaskan?" ucap Tokoyami. Memang sih kalau diingat-ingat saat U.A melaksanakan pelatihan paling enggak pasti ada yang patah tulang. Langganannya sih Midoriya. Makanya anak itu langsung merengut waktu dengar Tokoyami ngomong barusan.

Dia pun berdoa semoga latihan nanti dia enggak mematahkan tulangnya yang baru juga sembuh.

Aizawa-sensei pun kembali menjelaskan mengenai latihan pantai dua hari satu malam itu. Tujuannya adalah menilai kekuatan setiap kelompok yang sebelumnya telah Aizawa bagi perdua orang. Formulir itu sendiri sebenarnya adalah surat izin yang perlu ditandatangani oleh orang tua mereka. Jadi akhir minggu nanti mereka dibolehkan pulang sekaligus meminta izin untuk latihan minggu depannya lagi.

Namun, di tengah penjelasan entah bagaimana Aizawa baru tersadar bahwa dua bangku di kelas tersebut kosong. "Maaf semuanya, tapi aku baru sadar. Dimana Bakugo dan (Name)?"

"Oh, Bakugo pingsan saat latihan sebelumnya dan (Name) bilang dia ingin menyembuhkan dan membangunkan Bakugo," jelas Yaomomo setelah menurunkan tangannya.

Alis Aizawa mengerut. Dia melirik jam yang jarum panjangnya telah melewati angka tiga. Lewat lima belas menit. Aizawa tahu betul sekuat apa quirk (Name) dalam penyembuhan. Data-data rahasia berbicara dengan lantang mengenai hal itu. Bukan hal sulit baginya untuk menyentil hidung Bakugo, membuatnya kembali bangun kemudian marah-marah. Harusnya tidak sampai selama itu.

"Tapi ini terlalu lama. Jemput mereka Yaoyorozu!" perintah wali kelas itu.

Gadis Creati menurut dan segera beranjak dari kursinya. Ia pun menuju UKS setelah keluar dari kelas lewat pintu belakang. Aizawa kembali melanjutkan penjelasannya, mengabaikan anak kelasnya yang mulai berbisik, mempertanyakan soal keadaan Bakugo dan (Name).

SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang