[09] Satu Hari Tanpa Iida

7.3K 1.2K 248
                                    


14:57
.
.
Awalnya, sekelas kira (name) itu ngincar Bakugou. Ternyata memang sifat (name) itu hangat kepada semua orang. Pengalamannya semenjak SMP di cafe dan berinteraksi dengan banyak orang membuatnya gampang bergaul.

(Name) ternyata juga pintar, ia dengan cepat membaur dengan Denki, Ashido, dan Yuga. (Name) mengajarkan ketiga orang itu soal logaritma yang mereka tidak tahu. Sedikit rahasia, meski dia absen 4 bulan lebih dari bangku SMA (name) tetap mendapat ilmu yang setara karena diajari oleh Misaki-senpai.

(Name) juga membantu Kirishima mengganti perban di kepalanya. Membersihkan kelas tanpa diminta dan yang paling berguna dari semua kehangatan (name) adalah...

Pawangin Bakugou.

Entah apa yang membuat Bakugou agak nurut dengan cewek itu.

Sekarang mereka sedang jam pelajaran terakhir. Sudah 3 jam sekelas dengan (name) dan (name) hafal nama mereka semua. Mereka juga mengenal baik (name) dengan cepat.

Quirk (name) dengan cepat menarik perhatian teman-teman sekelasnya. Karena umumnya jarang orang berquirk tipe support mengambil kelas Hero. Mereka ga tau aja kalau (name) masuk ke kelas itu karena sebuah sumpit.

"(Name) coba kau tunjukkan quirkmu!" pinta Yuga. Mereka sedang di kelas dan tidak ada guru. Karena suatu alasan guru mata pelajaran pendidikan dasar kepahlawanan tidak menghadiri kelas. Jam kosong, di jam terakhir, tidak ada duanya!

(Name) berkedip beberapa kali kemudian melihat teman sekelasnya yang sebagian besar mengelilinginya. Cuma Todoroki, Bakugou, Shoji, Rikido, dan Koji yang tetap di tempat duduk masing-masing. Terlihat sangat tidak tertarik dengan jenis kebodohan paling baru di kelas.

"Anoo...Recovery Girl berpesan pada kami untuk tidak memaksakan diri dalam penggunaan quirk karena kami baru keluar dari rumah sakit!" sergah Uraraka. Ia berusaha melindungi (name). Tapi yang dilindungi malah mengelus dagunya, mendapatkan sebuah ide yang 100% tidak bagus.

"Tenang Uraraka. Kalau tidak berlebihan harusnya bisa." (Name) mengeluarkan seringainya. Tanda sebentar lagi jepang akan terkena gempa. (Name) berdiri dan menghampiri Hagakure. "Ada hal yang ingin aku coba bersamamu Toru-chan!"

"Uh-oh oke..."

(Name) memeluk manusia transparan itu dari belakang. Ia juga meremas tangan Hagakure yang tidak terlihat. Kemudian berbisik dengan seduktif. "Aku suka sekali dengan harummu, Toru-chan!"

"Uhh...(Name)?" Hagakure mengatakan itu dengan nada yang sama menggodanya. Dan sebenarnya wajahnya yang tak terlihat itu memerah.

Bagi anak perempuan pose seperti ini sangat biasa dilakukan. Tapi tidak dengan anak laki-laki yang melihat. Wajah Kaminari udah matang daritadi melihat kejadian di depannya. Midoriya melebarkan kedua tangannya dan menutupi wajah Ojiro dan Kirishima dengan paksa sementara wajahnya sendiri ditutupi oleh jari-jemari Uraraka. Tokoyami inisiatif balik badan. Dan Mineta...cebol cabul itu langsung mengambil kamera dan memotret mereka berdua dari segala arah.

"INI LANGKA!!! OHOHO BAGUS SEKALI (NAME)-CHAN. KALIAN BERDUA SEPERTI PASANGAN UTAMA DALAM KOMIK YURI KOLEK–AAKHHH SHOJI LEPASKAN AKU. MANA MUNGKIN AKU MELEWATKAN INI!!!!"

Mezo Shoji menyeret Mineta kebelakang. "Kau ini...tidak pernah tahu kapan berhenti ya." Ia mengurung anak cabul itu dengan pelukan hangat khas Shoji. Yang dikurung teriak-teriak minta dilepaskan.

(Name) mengucapkan mantra pengaktif quirknya dalam hati. "Quirk kelipatan, tingkatkan kemampuan quirk objek 50%." Selanjutnya pakaian yang dipakai Hagakure lenyap.

"Eh...bajuku ikut transparan?"

"WOAAHH!!!"

"(Name) bagaimana bisa?"

SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang