Masih di hari yang sama dengan senja yang turun. 18:20.
.
.
.
Gedung besar dan tinggi itu seperti sebuah ikon di kota. Padahal itu cuma gedung perkantoran biasa tapi dibangun dengan megahnya. Tidak, itu tidak dibangun bukan hanya sekedar menampung karyawan lengkap dengan apartemennya, tapi juga untuk menyembunyikan beberapa penjahat. Di bawah basementnya, di sebuah ruangan paling jauh dari permukaan. Sebuah aliansi kejahatan bertahta di sana dengan seseorang pucat bernama Tomura Shigaraki sebagai pemimpinnya. Mereka sedang melakukan pertemuan dadakan sekarang.Gadis dengan tampang psikopat itu ke luar dari lift. Ia adalah orang terakhir yang menghadiri rapat. Ia masuk dengan girang. Gadis itu bahkan melompat-lompat kecil saat berjalan.
"Aku menemukannya!" serunya ceria sambil tertawa menyeramkan.
"Kau kelihatan senang sekali Himiko!" seru Twice, salah satu penghuni di sana. "Berhentilah tertawa! Jelaskan situasinya brengsek!" kata Twice lagi. Kali ini nadanya ketus.
Himiko yang dikatai begitu langsung mengeluarkan pisau dari sakunya dan dengan cepat menodong leher Twice. "Kau ini tidak sopan sekali!" Kali ini ekspresinya serius, tidak tersenyum dan aura membunuhnya menguar dengan kuat.
"Hentikan Toga! Aku tidak mau ada dua Twice di sini," sergah Dabi. Ia menjauhkan Tangan gadis itu dari leher Twice. "Dia benar, bisa gila kita kalau ada dua Twice," tambah Spinner.
Kurogiri yang menyaksikan itu menghembus napasnya malas, rekan-rekannya masih saja berisik. "Himiko bisakah kau jelaskan situasinya?"
Himiko bukannya menjelaskan malah menghisap jarinya satu-persatu sambil tersenyum gila. Air liurnya bahkan menyangkut di jari-jarinya.
"Kapan terakhir kali dia sebahagia itu?" tanya Magne.
Mr. Compress menjawab, "sewaktu ia bertemu anak berambut hijau di penyerangan camp beberapa bulan lalu. Ia sulit sekali merasa puas. Berarti yang ia tangkap hari ini sangat besar."
Himiko mengingat-ngingat kembali sewaktu ia mengintai gadis itu selama beberapa hari ini. Ia benar-benar penasaran dengan rasa darahnya. Baunya saja sudah memberi kode pada Himiko sekuat apa quirk yang dimiliki gadis itu.
"Gadis itu bernama (surename)(name). Ia bekerja di Verdent Cafe. Quirknya benar-benar kuat. Aku bisa merasakannya hanya dari bau darahnya saja," jelas Himiko. Emosinya sudah normal kali ini.
"Kerja bagus, Himiko," puji Kurogiri. Makhluk penuh bayangan itu tak sekalipun pernah meragukan skill menguntit Himiko. Gadis itu sangat potensial dalam melakukan kejahatan tingkat tinggi. Meski dia agak gila, dia adalah salah satu member League of Villain yang paling mengerikan.
"Setelah tahu lokasinya. Kita tinggal membawanya saja," usul Mustard, salah satu penjahat dengan quirk kabut. "Aku ingin menculiknya! Boleh kan? Boleh kan?" Twice mengajukan diri. "Akan aku hancurkan dia!" tambahnya lagi.
"Kita tidak akan membunuhnya Twice," jawab Kurogiri frustrasi. Twice punya dua kepribadian, dan dua-duanya itu bodoh. Makhluk hitam itu lelah menghadapinya. Untungnya anak itu masih bisa dimanfaatkan.
Shigaraki berdiri dari tempat duduknya. "Akhirnya waktu kebangkitan tiba juga. Kurogiri, ambilkan aku benda itu." Sadar dengan apa yang dimaksud ketuanya, makhluk hitam itu langsung mengambil sesuatu dengan quirk lubang cacingnya. Ia kemudian memunculkan sebuah tabung berukuran sedang berisi cairan kental berwarna hijau. Cairan itu tampak bergerak-gerak minta untuk dibebaskan.
"Apa itu?" tanya Dabi.
"Hadiah dari Dia. Akan ku bawa anak itu dengan ini," jawab Shigaraki dengan nada datarnya. Tapi itu bukan jawaban yang Dabi mau. Jawaban yang Dabi inginkan adalah...
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)
Fanfiction"Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? Kelas hero pula!!!" -(Surname)(Name) . "TIDAK BISAKAH KAU TENANG HUH?!!!" -Bakugou . "(Surname) kau tidak boleh membawa makanan ke dalam kelas!" -Iida . "(Name) lepaskan aku!!!" -Izuku . "Bisakah...