[30] Dendam Warga

3.8K 748 244
                                    

Malam babak keempat berakhir begitu saja. Para werewolf tidak dibangunkan, soalnya semuanya pada kena diare. Gabisa berburu malam-malam. Mereka kena karma karena memangsa tubuh ketua kelas. Ternyata, peribahasa temen makan temen bener adanya.

Dark Shadow cuma membangunkan Kaminari yang terhormat untuk melakukan terawangan-terawangan jitunya. Walau sebenarnya anak itu menerawang banyak asal dan meleset. Kali ini, untuk meyakinkan teman-temannya, Kaminari mencoba untuk menerawang Shoji.

Didapatlah hasil terawangan yang membuatnya terkejut. Shoji benar-benar werewolf seperti yang dikatakan (Name). Berarti selama ini (Name) memang berada di sisi yang baik dan membantunya!

Kaminari segera memakai kembali penutup matanya.

Dark Shadow menghampiri pemain lain. Bakugou masih tidak mau menembak. Dia tahu, pagi nanti Shoji akan kembali digantung. Dia tidak ingin buang satu peluru ajaibnya. Meskipun dia tahu betul (Name) adalah werewolf, entah bagaimana, dia akan lebih senang jika anak itu mati digantung. Puas aja gitu ngetawainnya.

Werewolf-nya pasti lebih dari dua, karena pemainnya banyak. Bakugou tidak mau menembak gadis itu. Dia akan membunuh werewolf lainnya yang lebih jago menyamar daripada si bodoh (Name).

Dark Shadow agak terkejut dengan keputusan Kyoka Jiro untuk menggunakan kekuatannya dalam membangkitkan pemain yang telah mati.

Informasi terkumpul dan waktu siang datang.

"Werewolf tidak memangsa siapa pun malam ini. Guardian tidak berjaga dan penyihir memutuskan untuk membangkitkan seseorang," ucap Dark Shadow lantang.

(Name) sontak menggigit lidahnya. Ini baru babak keempat dan sudah ada yang dibangkitkan. Shoji pun merasakan hal yang buruk soal penarikan pemain lama ini. Kemungkinan terbesar pemain yang akan dimasukan kembali adalah ....

"Yaoyorozu Momo dihidupkan dan bisa kembali ke dalam permainan."

Momo terkejut. Dia segera berdiri dan berjalan ke arah teman-temannya. "Padahal kalau aku tidak dimasukkan kembali aku akan tidur," katanya singkat. Gadis itu mengambil tempat duduk di samping Jirou.

"Oi penyihir mengapa kalian tidak membangkitkan aku?!" sungut Mineta sambil mengunyah mochi yang baru saja dibawa Koji dari kamarnya. Kan dia mau juga dibangkitin barengan sama Momo.

"Sadari tempatmu cebol anggur! Itu karena kau tidak berguna!" balas Bakugou penuh hinaan. Minus emang akhlaknya.

Mineta berubah pundung dan menyembunyikan tubuhnya di balik sofa. Fokus makan aja udah daripada digeplak Bakugou.

Selanjutnya, diskusi babak keempat pun dimulai.

"Aku pikir kita harus menggantung Shoji kembali," kata Kaminari membuka topik. Sebisa mungkin dia harus memberi kode bahwa Shoji adalah bad sides. Masalahnya, dia pun harus menyembunyikan identitasnya sebagai seer atau werewolf yang jeli akan menerkamnya di satu kesempatan.

"Aku pikir itu tindakan yang sia-sia," balas Shoji tetap tenang.

"Ketenanganmu begitu palsu, Shoji. Sebenarnya kau hanya menghindari kematianmu. Kartu pelindung itu sudah tidak ada padamu, 'kan?" (Name) bersuara dalam perundingan itu dan berhasil menyedot perhatian.

Kaminari mengangguk. "Aku merasa bahwa Shoji adalah werewolf-nya."

"Dan aku rasa (Name) adalah dalang dari segalanya," tutur Midoriya tiba-tiba.

"Tetapi bukankah dia sangat baik menunjukkan kepada kita siapa werewolfnya?" sergah Kaminari dengan polosnya. Kirishima ikut ngangguk.

"Jangan bodoh! Sebenarnya di pertandingan sebelumnya kau menggiring kami semua untuk vote Shoji karena kau tahu dia memegang kartu sialan itu kan!" sungut Bakugou.

SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang