Sesuai rencana, minggu pagi kelompok yang bertugas untuk belanja pergi ke pasar di pusat kota. (Name) juga ikut dengan tim ini. Alasannya, ia ingin memastikan sendiri soal bahan makanan yang akan ia masak nanti malam.
Kalau bahannya kurang bagus, nanti rasa makanannya juga akan kurang. Tapi sebenarnya bukan itu alasan satu-satunya (Name) ikut ke pasar di pusat kota. Tentu saja, ia ingin mengunjungi kafe lamanya. Katanya sih, Verdent Cafe sedang direnovasi karena bekas pertarungan waktu itu.
Ya bagaimana, (Name) rindu dengan kafe tempat lamanya kerja dan ia juga ingin mengunjungi Sanjiro, kepala koki sekaligus pemilik kafe yang sudah berbaik hati menampung (Name) beberapa tahun belakangan.
"Ini list buah-buahan yang harus kalian beli. Pokoknya kalian pilih buah-buahan yang segar ya! Supaya rasanya nanti tidak aneh," kata (Name) sambil menyerahkan kertas yang telah ditulis nama-nama buah yang harus dibeli kepada Hagakure dan Shoji.
"Tenang (Name)! Aku sering berbelanja buah kok." Hagakure mengambil kertas tersebut dengan tangan tak terlihatnya.
"Kalau nanti kami kesulitan. Aku akan menelponmu (Name). Jadi jaga ponselmu tetap menyala," pesan Shoji.
"Ah iya. Ingat kalian semua selalu jaga ponsel tetap menyala. Jangan sampai hilang di pasar," peringat Iida. Yang lainnya mengangguk.
"Sejujurnya malah aku yang takutnya hilang di pasar," imbuh (Name). Ia mengerucutkan bibirnya.
"Bagaimana mungkin? Bukannya kau berasal dari daerah sini?" tanya Midoriya heran.
(Name) menggeleng singkat. "Aku tak terlalu hapal daerah ini. Itu karena yang bertugas berbelanja pasti staff yang lain. Dan lagi aku cuma hapal daerah di sekitaran Verdent Cafe," jelas (Name).
"Kalau begitu kau harus ikut bersamaku (Name)," ujar Iida sambil menaikkan kacamatanya.
(Name) tersenyum mendengarnya. Ia mengacungkan jempolnya untuk Iida. "Oke, Captain!"
(Name) mengangguk sambil membaca list belanjaan selanjutnya. Ia tengah memutuskan orang selanjutnya yang akan ia beri amanah untuk membeli sayuran dan bahan lainnya seperti tepung dan beras.
"Sayuran dan bahan pokok lainnya kalian yang beli saja." (Name) menunjuk Kaminari dan Tokoyami. Diserahkannya kertas yang sama seperti sebelumnya namun dengan isi list yang berbeda.
"Sementara kami bertiga akan pergi ke pasar daging," sambung (Name).
"Sekarang pukul tujuh lewat delapan belas. Kita akan berkumpul di taman ini dua jam lagi. Baiklah teman-teman kita bisa mulai berpencar. Jangan sampai tersesat dan telat," perintah Iida.
Tepat setelahnya masing-masing kelompok berpencar ke tujuannya masing-masing.
Hagakure dan Shoji langsung menuju pasar buah. Pasar di pusat kota sendiri sangat besar. Kompleks pasar tradisional dan pasar swalayan memang dipisah. Dan (Name) menyuruh mereka untuk berbelanja di pasar tradisional. Selain karena bisa ditawar, barang-barang yang dijual juga lebih segar. Walaupun Iida telah membekali mereka uang yang lebih dari cukup. Tetap saja menghemat itu penting.
Ada puluhan kedai yang menjual beragam buah di blok ini. Keramaian pasar terasa menguar. Aktivitas tawar-menawar juga tak kalah kontras. Wangi buah-buahan segar sangat menggoda. Hagakure selalu suka senang berbelanja di pasar buah.
"Shoji apa list pertama kita?" tanya Hagakure sembari matanya menjelajahi seisi pasar.
"Semangka. Enam buah," jawab Shoji.
"Ah! Aku tahu dimana tempat yang menjual semangka di sini. Kita pasti diberi banyak diskon. Dia juga kenalan Ibuku!" seru Hagakure. Ia segera menarik salah satu tangan Shoji dan mengarahkan pemuda itu ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)
Fanfiction"Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? Kelas hero pula!!!" -(Surname)(Name) . "TIDAK BISAKAH KAU TENANG HUH?!!!" -Bakugou . "(Surname) kau tidak boleh membawa makanan ke dalam kelas!" -Iida . "(Name) lepaskan aku!!!" -Izuku . "Bisakah...