20:14
Hari yang sama, di sebuah rumah sakit.
.
.
.
(Name) mengerjapkan matanya pelan. Tiga detik setelahnya kesadarannya kembali. Ia langsung tahu ini di rumah sakit. Sial! Sial! Sial! Ia ingin merutuki dirinya saat ini. Ia ingin lompat dari gedung rumah sakit, gantung diri, atau apalah. Ia pingsan pasti! Ia tidak suka ini. Identitasnya terbongkar sudah.(Name) mencoba mendudukkan badannya tetapi ia terlalu lemas. Ia juga baru sadar bahwa kepalanya terbalut sesuatu, perban. Kadang ia lupa kalau dipertarungan itu dia terluka. (Name) melirik ke kanan di ranjang itu ada Sero yang perutnya dibalut perban. Di kirinya ada Tenya yang juga belum sadarkan diri. Dan di depannya ada...
"Selamat pagi (name)!"
"Eijiro! Tidak lucu!" balas (name) dengan kecut. "Jelas-jelas sudah malam."
(Name) dapat melihat kepala anak itu diperban juga sama sepertinya. Masa-masa ini datang lagi rupanya. Karena dirinya entah bagaimana ia melukai orang-orang di sekitarnya secara tidak langsung.
"Wah kau yang pertama kali sadar loh. langsung bisa cerewet begitu memang hebat sekali!" Ia mengacungkan jempolnya. Sungguh (name) tidak butuh pujian itu.
"Kepalamu?" tanya (name) lemas. Ia khawatir tapi semua tenaganya seperti hilang.
"Aman! Aku sudah bisa bertarung lagi nih!" ucapnya sambil memasang kuda-kuda. (Name) tersenyum, ia ingin tertawa padahal. Ia selalu menyukai sikap Kirishima yang semangat begitu.
(Name) ingin menanyakan soal keadaan yang lain, tapi belum sempat (name) buka mulut seakan Kirishima sudah paham, ia menjelaskan apa yang ingin (name) ketahui.
"Keadaan yang paling payah cuma Sero dan Iida tapi dengan bantuan Recovery Girl, sensei kami yang paling hebat urusan pengobatan, mereka mulai membaik walau butuh perawatan beberapa hari lagi. Terutama Iida karena katanya tubuhnya kekurangan nutrisi banyak sekali. Uraraka baik-baik saja, ia terus-terusan ingin tetap di sini dan menunggumu tapi ia disuruh pulang oleh Kepala Sekolah bersama Yaoyorozu dan Bakugou. Mereka menitip ucapan terima kasih padamu. Mereka bertiga pulih dengan cepat. Dan aku sendiri kata mereka masih butuh perawatan sedikit lagi. Hehe..." jelas Kirishima panjang lebar.
(Name) menggaris bawahi banyak hal dari yang baru saja ia dengar. "Cafe?" tanya (name) lagi dengan suara lirih.
"Sudah diurus dengan baik. Midnight-sensei juga sudah menjelaskan apa yang terjadi dan tidak ada penyebaran berita aneh selain cuma penyerangan diam-diam penjahat di sebuah Cafe di pusat kota. Terdengar bagus kan?"
(Name) mengangguk setuju. Syukurlah. Identitasnya tidak terbongkar luas. Mungkin yang mengetahui quirknya cuma anak-anak U.A ini dan...seingat (name) Kirishima tadi menyebutkan sesuatu soal kepala sekolah.
"Tadi kau sebut-sebut soal kepala sekolah?" ah, perlahan energi (name) kembali. Ia sudah bisa bicara agak panjang lagi.
"Oh, Nezu-sensei yang tahu kasus ini langsung menyuruh kita dirawat di rumah sakit. Ngomong-ngomong rumah sakit ini masih ada di bawah naungan U.A urusan biaya jika kau anak U.A gratis!" Kirishima mengacungkan jempolnya.
Kening (name) berkerut. Rasanya ia baru saja disambar petir. "TAPI AKU BUKAN MURID U.A!!! MAMPUS GIMANA BIAYA RUMAH SAKITKU!!!" pekik (name) .
"Kau baru sadar dan sudah teriak seperti itu," kata seseorang--atau mungkin hewan? (Name) tidak tahu--di pintu.
"Nezu-sensei!" Kirishima membungkuk hormat.
KEPALA SEKOLAH U.A
SEEKOR
TIKUS?
"Halo Tuan," ucap (name) sopan. Ia tersenyum mencoba menyembunyikan banyak tanda tanya yang sudah berbaris rapi di ujung lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)
Fanfiction"Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? Kelas hero pula!!!" -(Surname)(Name) . "TIDAK BISAKAH KAU TENANG HUH?!!!" -Bakugou . "(Surname) kau tidak boleh membawa makanan ke dalam kelas!" -Iida . "(Name) lepaskan aku!!!" -Izuku . "Bisakah...