[37] Rahasia dan Todoroki

2.9K 549 159
                                    

Kirishima narik napasnya dalam-dalam. Udah jelas banget dari yang dia dengar tadi, pasti (Name) itu ada hubungannya dengan Eri. Masalahnya Kirishima itu bego. Nilai matematikanya aja 30. Kalau lagi hoki 50. Dia aja sampe capek digebuk Bakugo tiap belajar bareng. Buat memahami informasi barusan bisa bikin otaknya makin ciut.

Tapi, Kirishima itu tipe lelaki sopan yang gak bakal ikut campur urusan orang lain. Meskipun dia penasaran habis-habisan. Apalagi ini menyangkut soal Eri kan? Untuk saat ini Kirishima memilih diam dulu. Dia gak tahu sih apa yang harus dilakukan, tapi yang bisa dia pikirkan cuma satu. Bicarain masalah ini ke Midoriya.

Kirishima gak jadi nuntasin tugasnya. Ia lebih milih buat balik ke ruang tengah. Tapi, baru juga mau balik kanan, Kaminari pulak ada di depannya beberapa meter.

"Eh Kirishima ngapain di belakang situ? Ga buka kulkas? Mana pesenan yang lain?"

Ya paniklah si Rambut Merah. Dia keburu lari ke arah Kaminari. Mau nutup mulut si kang gledek, sebelum akhirnya...

"Kak Kirishima di sini juga? Ayok masang bareng Eri!" Eri berseru senang sambil berlari kecil ke arah Kirishima dan menunjukkan tangannya yang dibalut sarung tangan plastik.

Di belakang (Name) tersenyum sumringah. "Ah iya kebetulan sekali! Kami butuh orang. Tidak mungkin membuat pai yang banyak hanya dengan dua orang. Oh, Kaminari bisa tolong panggilkan Ochaco, Katsuki, dan Yaomomo untuk membantu memasak makan malam juga? Kita masak udon yang sederhana saja ya. Kebetulan aku juga membeli daging yang murah sore tadi."

Tidak, (Name) itu gak ngasal nyuruh Kaminari. Dia lagi ngusir anak itu! Kirishima langsung jantungan. Duh, yang dia ingat Yaomomo itu ngacir buat nyari Todoroki. Udah pasti Kaminari perginya bakal lama. Pasti dia bakal diinterogasi, pasti!

Selepas Kaminari pergi agak jauh, Eri ngelanjutin kegiatannya menguleni adonan yang udah disiapin sebelumnya.

"Kak Kirishima, aku senang bisa ketemu kakak lagi hari ini," ucap Eri.

Rupanya (Name) malah diam dan gak buka suara. Ia sibuk ngupasin beberapa apel dan menyerahkannya ke Kirishima buat dipotong dadu.

"Iya sudah lama ya? Bagaimana keadaanmu?" tanya Kirishima, agak canggung.

"Aku semakin baik! Kak Mirio sangat baik dalam menjagaku, dia sering mengajakku ke pusat perbelanjaan untuk melihat banyak hal."

"Kau tidak takut lagi?"

(Name) tiba-tiba berhenti mengupas. Dia mendelik. Apa yang dimaksud dari tidak takut lagi?

"Awalnya sulit bertemu dengan orang banyak. Tapi semakin lama aku bisa mengatasinya. Banyak orang-orang baik di dunia ini seperti Kak Kirishima dan Kak Midoriya," jawab Eri senang. Dia tersenyum lebar dan berhasil membuat Kirishima tenang.

"Memang sebelumnya Eri takut?" tanya (Name). Ia mengambil apel merah terakhir untuk dikupas.

Kirishima yang dengar pertanyaan itu langsung deg-degan. Takut kalau trauma Eri balik, apalagi anak itu masih kecil. Sulit banget buat ngatasin trauma.

"Biasalah anak kecil takut sama keramaian gitu," sahut Kirishima cepat. "Kau tahu kan (Name) kita punya sesuatu seperti itu. Seperti kau dan All Might?"

Hebat sekali Kirishima! Malah membuka pintu peperangan yang lain. (Name) yang dengar nama itu langsung aja naik pitam. Tapi mengingat ada Eri yang manis di sini gadis itu menghela napasnya panjang-panjang. Berhasil bikion Kirishima ga bakal tidur malam ini.

"Eri tahu All Might?" tanya (Name). Semaksimal mungkin tidak membuat nama di ujung pertanyaannya goyah.

"Iya, dia paman yang baik," balas Eri cepat.

SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang