[17] Siswa Undangan

5.6K 982 342
                                    

14:00
.
.
(Surename) (Name), Yaoyorozu Momo, dan Todoroki Shoto adalah tiga siswa yang masuk U.A lewat jalur undangan. Walau jalur undangan milik (name) sedikit berbeda dan khusus, namun sejatinya mereka berada di peringkat yang sama. Hanya orang tertentu dengan quirk khususlah yang memungkinkan mereka mendapat surat emas dari U.A. Dan (name) boleh berbangga diri menjadi salah satu dari mereka.

Ketiga orang itu memenuhi panggilan untuk pelatihan khusus siswa undangan. Aizawa-sensei menuntun mereka ke sebuah ruang latihan. Setelah mengantar mereka Aizawa-sensei menghilang dari balik pintu. Tampak tidak ingin ikut campur dengan urusan anak-anaknya. Mereka bertiga duduk bersama di salah satu area ruangan.

"Aku tidak tahu ada pelatihan seperti ini," cuap (name) sambil memainkan ujung kukunya yang bersih dan tampak monoton. Diliriknya kuku Momo yang berwarna-warni, mengkilap, dan aduhai. Pokoknya pulang nanti (name) harus kutekan pake kutek Momo!

Momo menjawab kalimat (name), "Semua siswa undangan melakukan pelatihan ini juga (name), dan tiap bulan materi yang diberikan berbeda."

(Name) mengusap dadanya, "aku harap aku tidak babak belur." Ia teringat semua keadaan mengenaskan teman-temannya. Siapa tahu kan jadwal hari ini mereka harus baku hantam satu lawan satu.

Momo terkekeh kecil. "Tak apa, kali ini mungkin materinya tidak praktek bertarung."

"Fiuh...syukurlah" (Name) mengusap keringat di dahinya.

Tak lama pintu ruangan berderit terbuka. Mereka bertiga sontak melihat ke arah pintu, penasaran dengan siapa guru mereka di pelatihan khusus siswa undangan hari ini. Momo tersenyum dengan kaku kepada orang di ambang pintu. Mata (name) tampak berbinar kagum, dia suka gaya orang itu. Sementara Todoroki menelan ludahnya dengan susah payah.

Pelatihan khusus siswa undangan periode kelima dibimbing oleh Endeavor.

Dan (name) tampak kagum dengan jenggot berkobar milik orang itu.

°°°°°

"Nggak, nggak, aku gak mau jadi support!" protes (name) sambil menunjuk-nunjuk Endeavor. Di tatapnya orang yang ia baru ketahui sebagai pahlawan terkuat di jepang itu dengan tajam.

"Kau meremehkan skillku ya?!" tambahnya dengan dengusan garang.

Jujur Endeavor terkejut mendapati sikap asli dari (name). Dia kira anak yang berlatar belakang kelam seperti (name) mungkin memiliki karakter yang sedikit kalem dan sendu. Nyatanya gadis ini terlalu berapi-api, mengingatkannya pada rival abadinya, All Might.

"Aku bilang, aku ingin melihat kemampuanmu secara sederhana. Berdasarkan laporan sekolah kau lebih cocok sebagai support," jelas Endeavor tidak mau tahu. Ia balas menatap (name) dengan garang. Tapi tatapan seperti itu tidak akan membuat (name) gentar. Ia jauh lebih takut sepatunya diledakkan Bakugou daripada diancam oleh pahlawan terkuat se-jepang.

"Kalau begitu bukankah Momo juga lebih cocok menjadi support?" tuntut (name) sambil menunjuk Momo yang berdiri di samping Todoroki.

"(Name), apa maksudmu?" tanya Yaoyorozu agak tidak terima. "A...aku bisa bertarung!"

"Tapi aku juga bisa," potong (name) cepat. Ia menunjuk Endeavor lagi, tepat ke arah dagu orang itu. "Jenggotmu mau aku jambak, hah?"

Todoroki mendekati (name) dan menurunkan jari (name) yang terangkat. "Tenanglah, (name). Lagian kau tidak bisa menjambak jenggot ayahku."

Endeavor berdecih kecil melihat perlakuan anaknya terhadap (name). "Shoto, aku tidak tahu kalau temanmu ternyata tidak sopan begitu."

"Kau pantas mendapatkannya Ayah. Karena kau meremehkannya," ucap Todoroki dingin.

SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang