Keadaan berubah semakin tegang. (Name) masih senyum-senyum. Padahal tidak ada bukti bahwa dia adalah werewolf, selain Koji yang menerawangnya, tentu saja. Namun, Koji sudah lama mati dan dia tidak bisa membeberkan penemuannya. Kelihatannya juga, Ojiro--satu-satunya penyihir yang tersisa--tidak memikirkan adanya kemungkinan untuk membangkitkan Koji.
Di lain sisi, Tokoyami dan Tsuyu bertukar pandang, sama-sama cemas. Namun, burung hitam itu menutupinya dengan tersenyum sinis sambil berkata, "Wah, pekerjaan kalian jadi sangat mudah. Werewolf-nya telah ketahuan dua orang dalam waktu yang sama. Aku dan Tsuyu."
"Tenanglah Tokoyami, mereka tetap akan menggantung diriku," ucap (Name) sembari turut tersenyum nakal.
"Oi! Kaminari mengapa kau tidak menerawang (Name) semalam?" protes Mina. Itu memang pilihan yang cukup bodoh sebenarnya. Delapan puluh persen warga, mungkin sudah yakin bahwa (Name) adalah werewolf, tetapi jika dikuatkan oleh hasil terawang Kaminari, segalanya akan jadi lebih mudah.
"Aku pikir kalian memang percaya bahwa (Name) adalah werewolf, jadi aku menerawang Tokoyami. Aku tidak terlalu yakin dengannya," balas Kaminari.
Yaoyorozu pun menengahi. "Tapi tidak ada salahnya. Setidaknya kita jadi tahu bahwa selama ini kita salah terka. Werewolf benar-benar mempermainkan kita."
"Tokoyami aku tidak menyangka kau berbakat menjadi penjahat," kata Todoroki dengan nada datar.
"Aku cuma menjalani peranku," balas burung hitam itu sambil berdehem. Sekarang masalahnya, bagaimana cara agar seluruh pemain memilih (Name). Sebagai bentuk balas dendam bahwa sebelumnya mereka gagal memangsa, maka para warga juga harus gagal dalam menggantung (Name).
Semua orang dalam lingkaran itu tampak kebingungan terhadap siapa yang perlu di-voting.
"Waktu rapat tersisa satu menit lagi," kata Dark Shadow.
Mereka pun berubah panik. Yaoyorozu masih tetap larut dalam pikirannya. Padahal ini cuma permainan, tapi terasa sangat intens. Midoriya sendiri merasa menyesal karena telah menolong werewolf sebelumnya. Yang jelas, saat ini mereka harus menggantung Tokoyami, (Name), atau Tsuyu.
"Siapa yang akan kita gantung lebih dulu?" tanya Hagakure.
"Uh ... mengapa kita tidak bisa menggantung mereka bertiga sekaligus?" tanya Uraraka dengan polosnya.
"Hoi wajah bulat! Kalau begitu permainannya akan berakhir terlalu cepat!" sungut Bakugou. Dia melirik tajam antara (Name) dan Tokoyami. Dia pun mengingat-ingat penjelasan dari Midoriya sebelumnya.
Midoriya bilang, (Name) adalah Shaman. Namun, bagaimana jika sebenarnya situasinya berbeda? Bagaimana jika ternyata yang menjadi penerawang di antara para werewolf adalah ....
"Waktunya habis. Silahkan tunjuk pemain yang ingin digan--"
"BRENGSEK CEPAT SEKALI! AKU INGIN MENJELASKAN TEORIKU!" Geram Bakugou. Dia menunjuk-nunjuk Dark Shadow dengan sangar.
Dia gak sadar kalau semua orang udah milih tersangka masing-masing.
"Bakugou, narator tidak bisa digantung," peringat Todoroki.
"Aku tahu sialan!" balas Bakugou sama galaknya.
"Kalau begitu cepat pakai suaramu, Bakugou!" Kirishima ikut nasehatin Bakugou.
Lelaki itu pun langsung menunjuk (Name) telak. Yaomomo inisiatif menghitung suara yang tersisa. (Name), Tsuyu, dan Tokoyami tidak menggunakan suara untuk siapa pun. Tampaknya para werewolf memilih untuk menahan suaranya mengingat mereka tidak menemukan kambing hitam untuk dijadikan tameng.
Pemain yang tersisa ada lima belas orang. Jika suara para werewolf disingkirkan hanya ada dua belas suara. Masalahnya, suara terbagi dua. Yaomomo, Bakugou, Hagakure, Ojiro, Aoyama, dan Kirishima menunjuk (Name). Midoriya, Todoroki, Uraraka, Kaminari, Sero, dan Mina menunjuk (Tokoyami).
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER CLASS A || BNHA Fanfiction (You and 1-A Classmates)
Fanfiction"Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? Kelas hero pula!!!" -(Surname)(Name) . "TIDAK BISAKAH KAU TENANG HUH?!!!" -Bakugou . "(Surname) kau tidak boleh membawa makanan ke dalam kelas!" -Iida . "(Name) lepaskan aku!!!" -Izuku . "Bisakah...