31⭐

674 44 4
                                    


...

Jam 10 malam seo terbangun dari tidurnya karena gadis itu merasakan lapar. Dia melihat sekeliling kamarnya yang hanya ada sedikit cahaya yang di timbulkan dari lampu yang berada di atas nangkas. Baru saja ingin turun dari ranjang pusing dan sakit pada kepalanya langsung menyerang, membuat ia meringis kesakitan.

Ceklek....

Mendengar pintu kamarnya di buka Seo menarik nafasnya pelan lalu melihat siapa yang membuka pintu kamarnya. Dirinya melihat Seokjin Kaka tertuanya yang baru saja membuka pintu kamarnya.

"Astaga kenapa belum tidur?" tanya Seokjin panik sambil menghampirinya.

"Oppa juga belum tidur?"

"Oppa belum mengantuk dan ingin mengecek keadaanmu dulu"

"Seo juga belum ngantuk"

Seokjin memutar bola matanya mendengar ucapan adiknya itu.

"Kau ingin makan?" Tanya Seokjin membuat seo langsung mengukirkan senyumannya.

"Seo ingin sesuatu oppa"

"Ingin sesuatu?"

"Seterah apa yang oppa buat seo lapar"  ucap seo sedikit merengek membuat Seokjin terkekeh mendengarnya.

"Tunggu disini oppa buatkan"

"Seo mau ikut"

"Baiklah oppa gendong"

"Seo bukan anak kecil"

"Lalu" seo memukul pelan bahu Seokjin sambil terkekeh dan tersenyum saat Seokjin mencubit pelan pipinya.

Seokjin langsung menggendong tubunya membawa menuju lantai satu ke dapur.

Sesampai di dapur Seokjin menurunkan seo pelan pelan duduk pada kursi meja makan.

"Bukankah oppa sudah memberimu makan yang banyak? Kenapa masih ringan?"

"Mungkin oppa tidak ikhlas" ucap seo sambil terkekeh.

"Aigooo... baiklah oppa buatkan dulu"

"Iya oppa"

Seokjin lalu mulai sibuk membuat makan malam untuk adik perempuannya.

Di tengah sibuk Seokjin dan ruangan yang sepi jungkook tiba tiba saja datang ke dapur dan menghampiri keduanya.

"Kenapa disini?" tanya jungkook yang langsung duduk di samping seo.

"Seokjin oppa akan membuatkan makan malam untuk seo"

Jungkook hanya mengangguk "masih sakit kepalanya?" tanya jungkook sambil menyisihkan anak rambut seo yang jatuh menutup matanya dan menyimpannya di balik telinga seo.

"Sedikit oppa"

"Apa yang dia lakukan selain mendorongmu sampai terluka begini?"

"Tidak tau seo lupa"

"Apa ini sudah sering terjadi sebelumnya?"

"Seo sudah sering merasakan ini"

"Apa!"

"Maksud seo sebelum seo kenal dengan semua, seo sudah sering mendapatkan kekerasan" ucap seo dengan senyumannya membuat hati jungkook nyeri mendengarnya karena dirinya tau bagaimana saat gadis itu bisa sampai disini.

"Jangan di ingat lagi maaf oppa salah"

"Oppa tidak salah" seo menutup matanya rapat rapat saat sakit pada kepalanya makin terasa.

"Kenapa? Seo ada apa?" Suara jungkook begitu lembut dengan raut wajah yang begitu khawatir.

"Hyung"

Seokjin langsung mematikan kompornya dan langsung menghampiri jungkook.

"Oppa darah" seo menurunkan tangannya dari kepalanya saat merasakan benda dingin turun mengalir di pipi kirinya.

"Astaga bagaimana ini"

Seokjin begitu panik melihat darah yang terus mengalir dan langsung buru buru mengambil kotak obat sedangkan jungkook langsung menggendong tubuh seo membawanya ke ruang tamu dan mendudukkan seo di sova.

"Hyung!" teriak jungkook pada Seokjin untuk cepat ngambil kapas dan kain.

"Oppa pusing"

"Tahan sebentar astaga kenapa semakin banyak"

Jungkook melepaskan perban kecil yang berada di kepala seo dan juga menghapus darah yang mengalir di pipi seo dengan tangannya karena begitu panik.

Sampai Seokjin datang dan langsung membersihkan darah itu dan memberikan perban baru.

"Kenapa rasanya aneh oppa" jungkook dan Seokjin mengerutkan kening mereka mendengar ucapan seo.

"Kau kedinginan makanya darahnya keluar" ucap Jungkook sambil membersihkan sisa darah di leher seo.

"Ayo makan setelah ini kembali tidur"

"Seo mau di temani sama yoongi oppa"

"Setelah makan"

Seo mengangguk lalu jungkook kembali membawa adiknya ke dapur dan Seokjin buru buru membersihkan sisa kapas.

.........




















•Younger Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang