52

575 30 5
                                    


Ceklek....

Jungkook membuka kamar adiknya sambil membawa nampan yang berisikan bubur dan 1 gelas air minum.

"Apa yang kau lihat?" tanya Jungkook pada seo walau dirinya tau pertanyaan itu tidak akan pernah di balas olehnya.

Jungkook duduk di samping tempat tidur seo sambil mengambil bubur yang ia simpan di nangkas.

"Malam ini makan malam dengan oppa"

"Oppa tadi menunggumu di meja makan. Yoongi Hyung ingin makan malam dengan seo"

Hening. Jungkook memilih menyendok bubur dan kalau sedikit meniupnya sebelum ia berikan pada seo.

"aaa" ucap Jungkook sambil mengangkat sendok yang berisi bubur.

Seo masih menutup mulutnya dengan mata yang masih menatap kosong ke arah depan.

"Ayo makan, habis ini baru tidur" Ucap jungkook lembut sambil sambil mengelus pipi seo.

Tidak ada sahutan sama sekali membuat jungkook hanya bisa ikut terdiam. Seo memang sudah hampir 4 hari ini tidak pernah berbicara dan tidak pernah menyahuti perkataan orang yang mengajaknya berbicara.

Gadis itu lebih banyak bungkam dan diam.

Mungkin hanya menangis dan berteriak disitulah suaranya akan terdengar.

"Makan sedikit yaa" tawar Jungkook lagi karena harus bagaimana pun seo harus makan.

Senyum jungkook terukir di wajahnya saat seo menerima suapan bubur yang ia berikan.

"Bubur ini yoongi hyung yang buat, apa enak?"

"......"

"Oppa menyangimu kau tau itu, bukankah dulu seo juga menyangi oppa?"

"Bisakah berikan kami semua kesempatan oppa benar benar minta maaf" ucap Jungkook sambil menyodorkan lagi sendok bubur yang langsung diterima oleh seo.

"Oppa sangat menyangimu. Ayo kembali, apa seo tidak merindukan oppa?"

Jungkook seketika terdiam setelah berucap hal tersebut karena melihat seo langsung menoleh ke arahnya.

Eoh ayolah kook adikmu bukan hantu.

Namun sedetik kemudian seo justru mengukirkan senyumannya. Membuat jungkook sangat begitu terkejut pasalnya baru kali ini selama 4 hari seo baru berani melihat mereka bahkan kini menatap mata jungkook.

"Maaf"

_________

"Bagaimana kondisinya young?"

"Tidak perlu khawatir kondisinya sudah mulai membaik. Depresinya akan menurun jika kalian selalu berusaha untuk terus di sampingnya mengajaknya berbicara dan terus menemaninya".

"Tapi jangan pernah membahas masalah yang buruk yang nantinya akan membuat kondisinya drop"

Yoongi dan namjoon mengangguk sambil masih menatap adiknya itu yang masih berbaring di tempat tidurnya.

"Aku tidak akan memberikan obat untuknya kali ini karena kalian sudah obat baginya. Dia mungkin akan lebih setres nantinya jika terus menelan obat obat tersebut"

"Terimakasih Hyung terimakasih" ucap namjoon.

"Aku akan pergi, kalian bisa hubungin aku jika terjadi sesuatu"

"Iya. Biar aku antar sampai depan"

Namjoon langsung keluar menemani mengantarkan dokter youngdae sampai pintu luar.

Meninggalkan yoongi yang masih duduk di samping seo yang tengah tertidur. Tangan yoongi mengelus lembut punggung tangan adiknya itu sambil memperhatikan setiap inci wajah seo yang terlihat menirus.

"Oppa menyangimu sangat" bisik yoongi. Lalu menarik selimut untuk lebih menyelimuti adiknya.

Drrttttt.....drttt....

Ponsel yoongi berbunyi membuat pria itu langsung keluar karena takut mengganggu seo yang tengah tertidur.

Seo membuka matanya saat pintu kamarnya di tutup. Gadis itu hanya memejamkan matanya tidak tidur dan mendengarkan semua pembicaraan dokter youngdae yang seo tidak tau siapa dokter itu dan juga namjoon dan yoongi.

Masih teringat saat suara lembut yoongi yang bilang dia sangat menyayanginya membuat seo langsung tersenyum dan juga jungkook yang begitu tulus menyayangi dirinya bahkan mereka semua benar benar menganggap dirinya sebagai adik kandung mereka.







•Younger Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang