07. Baku hantam

281 28 0
                                    

"Mau masuk dulu gak?"

"Idih, yang di ajak masuk cuma Alsa doang. Kita-kita kaga," cetus Galang melirik sinis Arya.

Arya memutar bola matanya. "Iya-iya. Lo semua pada mau masuk dulu gak?" Tanyanya menekan kata 'semua'.

Galang terkekeh. "Jelas mau lah, yakali nggak. Kangen sama masakan bunda."

"Makan terosss." nyinyir Haven sambil memakan kerupuk udang yang ia beli tadi sebelum pulang sekolah.

Galang melirik Haven sinis. "Ngaca!"

"Gue masuk duluan ya Ar," Lanjutnya

Arya melirik Galang sinis. "Sok sopan lo! Biasanya juga nyelonong."

Galang terkekeh lalu menarik Haven untuk ikut masuk ke dalam rumah Arya di ikuti Elang dan Rey.

Tatapan Arya beralih pada Alsa yang sedari tadi hanya diam. "Masuk yuk!" Ajaknya

Alsa tersenyum kecil lalu menggeleng. "Nggak deh, gue mau langsung pulang aja."

"Eh lo pulang sama siapa?"

"Naik taksi aja."

"Serius? Dianter sama temen-temen gue aja ya? Gue panggilin Haven deh. Ven-"

"Eh gausah, udah gue sendiri aja. Biarin mereka main di rumah lo," potong Alsa menolak.

"Serius? Nanti lo kenapa-napa di jalan gimana?"

Alsa tersenyum. "Nggak, lo tenang aja. Gue bisa jaga diri."

"Yaudah kalo gitu, hati-hati. Kalo ada apa-apa telfon gue," ingat Arya.

Alsa mengangguk mengiyakan.

"Gue pulang ya, salam buat bunda lo. Assalamualaikum," pamitnya lalu melenggang pergi dari halaman rumah Arya.

Arya sedikit terkejut, tak urung ia menjawab. "Waalaikumsalam.." balasnya.

Arya tersenyum kecil. "Beda dari yang lain."

Setelah itu Arya berjalan masuk kedalam rumahnya. "Assalamu-"

"ARYAA! MANA CALON MANTU BUNDA??"

Arya dan teman-temannya reflek menutup telinga mendengar teriakan yang menggema memenuhi ruang tengah itu.

Nadya, ibu kandung Arya berjalan kearah Arya lalu berkacak pinggang menatap Arya heran.

"Calon mantu bunda kok gak di ajak masuk?"

Arya menatap aneh bundanya ini. "Kenapa sih bun? Heboh banget. Siapa lagi yang bunda maksud calon mantu."

Setelah itu Arya berjalan ke sofa dimana teman-temannya sedang duduk memakan cemilan rumahnya. Belum sempat duduk baju nya di tarik oleh bundanya.

"Astaghfirullah kenapa lagi bun??" Arya menoleh lelah pada bundanya.

"Bunda nanya kamu Ar. Mana calon mantu bunda?"

Alis Arya menyatu. "Calon mantu siapa sih bun?"

"Itu gadis cantik yang tadi ngobrol sama kamu di depan."

"Oh Alsa? Dia cuma temen baru Arya bun," jelas Arya.

"Loh? Kata temen-temen kamu, dia pacar kamu."

Mata Arya langsung melirik sinis kearah teman-temannya yang sedang menahan tawa.

"Bunda sih, percaya aja sama setan setan itu," Ketusnya lalu duduk.

Galang yang mendengar itu tak terima. "Kurang ajar lo Ar!"

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang