28. Rey dan Bila

126 16 0
                                    

"Gue dulu."

Alsa terpaksa menghentikan langkahnya lalu menoleh pada orang yang bersuara.

"Rey?" kaget Yasmin.

Rey menoleh pada Yasmin, namun tanpa basa-basi ia langsung masuk kedalam.

Gretha yang geram ingin menghampiri Rey, namun di tahan Alsa. "Udahlah Gret, biarin Rey dulu. Gue bisa nanti."

Gretha menghela nafas kasar menatap lurus.

Sedangkan Haven dan Arya saling bertatapan satu sama lain. Banyak pertanyaan di kepala mereka yang ingin di tanyakan kepada Rey. Namun mereka memilih bertanya saat kondisi sudah mulai mendingin.

Disisi lain, Arya menahan kesal saat melihat tatapan Rey pada Alsa yang masih tersirat amarah. Ini bukan kali pertama Bila masuk rumah sakit karena asam lambungnya, namun baru kali ini Arya melihat sorot kekhawatiran yang terlihat jelas di mata Rey.

Itu yang membuat Arya bertanya-tanya. Apa yang terjadi antara Rey dan Bila?

🦋🦋🦋

Rey perlahan melangkah ke arah ranjang rumah sakit milik Bila. Rey melihat Bila yang sedang memejamkan matanya.

"Bil?" panggil Rey pelan, takut mengganggu.

Perlahan mata Bila terbuka, dan orang yang di lihat pertama kali adalah Rey. "Rey?"

Bila berusaha duduk dari tidurnya. Rey yang melihat itu langsung membantu Bila untuk duduk dan bersender pada ranjang.

Bila tersenyum. "Thanks."

Rey berdeham saat tenggorokannya terasa kering. Ia memasukkan kedua tangannya pada kantong celananya. "Gimana keadaan lo?"

Bila menaikkan alisnya terkejut. "Tumben lo nanya kayak gitu," jawab Bila sambil tersenyum.

Rey memutar bola matanya malas.

Bila yang melihat itu terkekeh. "Udah nggak terlalu sakit, santai aja."

Rey mengangguk-ngangguk mengerti. "Lain kali perhatiin minuman yang lo minum."

Bila tersenyum lalu mengangguk. "Lo marahin Alsa?"

Mendengar pertanyaan itu, Rey langsung membuang mukanya ke arah lain. Pura-pura tidak mendengar.

Bila yang sudah hafal gerak-gerik Rey pun berdecak. "Minta maaf sama Alsa."

Rey mendelik. "Nggak gue marahin.."

"Tapi?"

"Gue nasehatin."

Bila tersenyum miring. "Nasehat lo itu sama dengan marah."

"Dih? Nggak lah."

"Iya lah."

Rey berdecak. Lagi sakit saja masih menyebalkan.

"Minta maaf Rey.." suara Bila berubah lembut membuat Rey reflek menoleh.

Rey masih diam.

"Salah gue juga nggak merhatiin yang gue minum."

Rey menghela nafas panjang. "Hm."

"Hm apa?"

"Nanti gue minta maaf."

Bila tersenyum senang. "Gitu dong.."

"Trus sekarang Alsa mana?" tanya Bila.

"Diluar, nggak gue bolehin masuk."

"Rey!"

Rey berdecak. "Kenapa sih?"

"Kok nggak bolehin Alsa masuk sih? Kan gue ma-"

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang