19. Bila yang mencurigakan

128 19 1
                                    

Mas Arya

Mas Arya

Mas Arya

Ucapan Alsa masih terngiang-ngiang di telinga Arya. Bahkan teman-teman Arya pun sampai bingung sendiri. Ada apa dengan anak ini? Dari sampai disini sudah bengong seperti orang yang baru saja di hipnotis.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu cafe yang biasanya mereka datangi untuk berkumpul.

"Ar?" panggil Elang.

"Iya mas?" jawab Arya melantur membuat Elang dan yang lainnya terkejut bukan main.

"Astaghfirullah," nyebut Elang.

Galang, Rey, Elang, dan Haven bertatap tatapan satu sama lain. Firasat Rey mengatakan akan ada hal yang di lakukan oleh ketiga teman gesreknya ini, yang akan menyadarkan Arya. Namun ia yakin cara yang akan mereka lakukan membuatnya malu.

Tak lama setelah itu, Galang pergi ke kasir membicarakan sesuatu yang Rey juga tidak tahu.

Rey menatap Elang meminta penjelasan. Namun wajah Elang yang tersenyum misterius membuatnya semakin yakin, hal yang akan di lakukan mereka nanti bisa membuatnya malu.

"Jangan macem-macem," Rey memberi mereka peringatan, yang hanya di anggap angin lalu oleh Elang dan Haven.

Tak lama setelah  itu Galang kembali dengan membawa gelas berisi air. Rey mulai was-was sendiri begitu melihat gerak-gerik mencurigakan dari ketiga temannya. Rey melihat ketiga teman anehnya komat kamit di depan segelas air itu.

"Siap?" tanya Galang lalu di angguki Elang dan Haven.

"Satu.."

"Dua.."

"Tiga.." detik selanjutnya Rey melihat mereka menyipratkan air yang cukup banyak kepada Arya, membuatnya reflek berteriak kaget. Rey buru-buru mengambil menu makanan yang ada di atas meja untuk menutupi wajahnya.

Sungguh, Rey sangat malu melihat kelakuan teman-temannya. Terlebih sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di cafe ini.

"Lo pada apa-apaan sih anjing?!" tanya Arya emosi, sudah enak-enak ia sedang membayangkan wajah Alsa, tiba-tiba di ganggu oleh mereka.

Elang, Galang dan Haven mengucap syukur dengan kencang. "Alhamdulillah udah balik."

"Apanya yang udah balik?!" ucap Arya masih dengan nada yang tak santai.

"Lo lah, siapa lagi."

"Maksud lo?"

"Tuh kan El, bener kata gue. Dia pasti tadi nggak sadar," ucap Galang membuat Elang mengangguk cepat.

"Heh! lo nggak sadar apa? tadi lo jawab panggilan Elang pake kata-kata 'mas'. Ya gue sama yang lain kaget lah, gue kira lo kesurupan!" kata Haven menjelaskan.

Arya terkejut bukan main. Apakah tadi ia benar mengucapkan itu pada Elang?

Haven yang melihat Rey menutup wajahnya dengan buku menu pun menyenggolnya. "Cuy! Tuh si Arya udah sadar. Hebat kan kita," cengir Haven bangga.

Rey menurunkan buku menu itu perlahan. Matanya menatap tajam kearah Galang, Elang dan Haven.

"Lo semua nggak sadar sekarang lagi jadi pusat perhatian?"

Mendengar ucapan Rey, mereka semua langsung melihat sekeliling cafe. Ternyata benar, banyak orang yang memperhatikan mereka dengan berbagai macam tatapan.

Ada yang melihat mereka dengan tatapan bingung, ada yang melihat mereka dengan tatapan aneh, dan ada juga yang menatap mereka dengan tatapan takut.

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang