22. Jawaban Alsa

155 21 2
                                    

"Nggak ada yang bisa patahin hati gue." - Alsava rycca beatarisha.

"A-alsa?"

Serentak Galang, Haven dan Elang menoleh ke Arya.

"Alsa?" beo mereka. Saat mengikuti arah pandang Arya, mata mereka melotot.

"A-alsa l-lo kok bisa disini?" shock Haven.

Alsa menyirit. "Di depan ngga ada tulisan kalo gue ga boleh masuk tempat ini," jawabnya santai.

"Lo denger omongan kita tadi?" tanya Elang hati-hati.

Alsa menaikkan alisnya sebelah. "Omongan yang mana yang lo maksud?"

"Yang tadi.."

"Yang tadi mana?"

"Ish! Yang tadi Arya bilang kalo dia suka sama lo," dengan polosnya Galang blak-blak an membuat teman-temannya memelototi Galang.

"Heh! G-gue nggak bilang itu ya!" sahut Arya tak terima. Sialan Galang, pulang dari sini habis lo sama gue, batin Arya kesal.

Galang berdecak tak peduli. "Ya intinya gitu."

Alsa mengangguk-ngangguk mengerti. "Ohh.."

Haven melongo. "Oh doang?"

Alsa menoleh ke Haven. "Trus gue harus jawab apa?"

"Lo denger omongan kita tadi nggak?" tanya Elang penasaran.

Alsa tak menjawab, ia memilih membereskan barang-barangnya di atas meja lalu di masukkan ke dalam tas miliknya. Sedangkan Elang dan teman-temannya masih setia menunggu jawaban dari Alsa.

Setelah selesai Alsa bersiap-siap untuk pergi. Namun baru selangkah ia berjalan, Alsa menghentikan langkahnya. Alsa berbalik badan menatap Arya dan teman-temannya.

"Gue udah di sini dari 15 menit yang lalu. Kalian pikir aja, menurut kalian gue denger omongan kalian yang tadi atau nggak."

Setelah mengatakan itu Alsa baru benar-benar pergi dari sana. Arya meraup wajahnya kasar. Tatapannya beralih ke Galang yang dengan polosnya masih melihat arah Alsa pergi.

TUKK!

"Anjing! Apa-apaan sih Ar?!" sentak Galang tak santai.

"Lo tuh yang apa-apaan! Ngapain lo langsung to the point gitu sama Alsa hah?!" tanya Arya ngegas.

Galang yang sadar kesalahannya  hanya bisa cengengesan. "Hehehe, sorry Ar. Keceplosan. Habisnya gue greget sama Alsa ngga ngerti-ngerti."

"Hihihi, sirry ir. Kalo bukan temen gue tebas pala lo!" tajam Arya membuat Galang meneguk ludahnya.

"Mampus!" ejek Haven.

"Diem lo!"

🦋🦋🦋

Alsa menyenderkan tubuhnya pada sofa di ruang tamunya. Ia berdecak sebal. Alsa sudah mengira kalau Arya menyimpan perasaan padanya. Karena sifatnya sekarang berbeda di banding saat awal pertemuannya dengan Arya.

Namun tak berselang lama Alsa tersenyum miring. "Gue tau lo sebenernya cuma penasaran sama gue. Bukan beneran suka."

Alsa mengetuk-ngetuk dagunya berfikir. "Tapi tadi si Rey kenapa aneh gitu ya?"

"Makin nyebelin jadinya."

Sedetik kemudian mata Alsa melebar. "Trus tadi apa kata Arya?"

"Kalo suka bilang? Gue yang mundur?" Alsa menjeda ucapannya.

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang