10. Kepribadian Alsa

252 31 2
                                    

Seseorang akan dibuat rumit ketika memikirkan perasaannya.

Arya saat ini sedang menatap langit malam di balkon kamarnya. Ia mengikuti nasihat Elang untuk meyakinkan perasaanya pada Alsa. Hanya sebatas penasaran atau perasaan suka?

Arya mengacak rambutnya kesal. Lalu berdiri mengambil laptop yang berada di atas tempat tidurnya. 

"Dari pada gue pusing mikir, mending gue cari di internet."

Perasaan bahagia dan tenang ketika berada di dekat lawan jenis.

Ya kira-kira seperti itulah kata-kata yang Arya ketik di laptopnya. 

KLIK!

Arya memencet tombol enter, dan muncul lah tulisan dari berbagai web di internet. Arya memencet salah satu web yang ada di sana, perlahan matanya membaca kata perkata yang di tulis di sana.

Tanda ketika kita benar benar jatuh cinta pada seseorang.

1. Menyukai aroma tubuhnya

2. Selalu memikirkannya

3. Selalu ingin berada di dekatnya

Mata Arya membulat begitu membaca point yang ketiga. Arya sangat menyukai ketika dirinya sedang berdekatan dengan Alsa. Apakah benar? Arya... menyukai Alsa?

Arya menggeleng. Matanya kembali menatap layar laptopnya. Tidak, belum tentu. Disana masih ada dua point lagi yang belum Arya rasakan ketika berada di dekat Alsa. Itu berati Arya tidak jatuh cinta bukan pada Alsa? 

Diantara memang tidak jatuh cinta, atau belum jatuh cinta.

"Pftttt.. HAHAHAHA"

Mendengar suara tawa dari belakangnya membuat Arya reflek menoleh ke belakang. Arya tersentak begitu melihat adiknya yang sudah berada di belakangnya sambil tertawa memegang perutnya.

Buru-buru Arya menutup laptopnya lalu menatap lurus seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Hahh.. Lo males mikir apa gimana bang? sampe nyari di internet gitu."

Radit mengatur nafasnya karena terlalu banyak tertawa. 

Arya mendelik menatap Radit kesal. "Ngapain sih lo disini? Main masuk aja, ga ngetok dulu."

Radit memang sudah pulang dari 2 hari yang lalu. Loh?Katanya lukanya lumayan parah, kok pulangnya bisa cepet? Alasannya? Radit selalu mengeluh ingin pulang dengan beralasan tidak betah berada di sana karena bau obat-obatan.

"Dih? Heh enak aja, gue udah ngetok dari tadi tapi lo nggak nyaut. Gue takutnya lo mati di dalem kan nggak lucu. Jadi gue masuk aja langsung," ucap Radit menjelaskan.

"Eh pas gue masuk, taunya lagi galau. Sampe ngeserch di internet gitu." lanjut Radit senyam senyum menatap Arya.

Arya memutar bola matanya, setelah itu mengigit bibir bawahnya. Sial, ia malu karena kepergok galau oleh Radit.

Radit menahan tawanya lalu berdecak. "Ya elah bang, gue sama lo itu tinggal bareng bukan cuman satu tahun atau dua tahun. Tapi bertahun-tahun, masih aja malu kalo kepergok dikit."

"Makanya spek spek dong bang sama gue. Nanti gue kasih saran yang dijamin ampuh buat menormalkan isi otak lo," ucap Radit menaik turunkan alis.

Arya melirik sinis Radit. "Speak bodoh."

Radit cengar cengir. "Iya sama aje si."

"Ga dulu deh, kalo gue minta saran sama lo yang ada nanti malah tambah ga kebentuk otak gue."

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang