30. UKS

108 16 1
                                    

"Lo duduk dulu."

Alsa mengangguk saja menuruti perintah Arya. Ia naik ke atas salah satu bangkar di UKS sambil meniup-niup tangannya yang masih terasa sedikit panas.

"Lo nggak papa?"

Tiba-tiba saja Rey datang dan berdiri di samping Alsa membuatnya terkejut.

Alsa hanya menggeleng sebagai jawaban.

Sedetik kemudian Alsa tersentak begitu Rey menarik tangannya dan mengecek luka itu terang-terangan di depan teman-teman mereka.

"Rey?" shock Galang melongo melihat kelakuan Rey yang secara tiba-tiba.

"EKHM!" Rey menoleh kesamping dan melihat Arya yang menatapnya tajam.

Rey buru-buru melepas pegangannya pada tangan Alsa. Ia berdeham lalu menoleh ke arah lain. "Cuma ngecek."

"Makanya cepetan tembak Ar, mau cemburu juga ga ada hak selama gada status." ucap Haven sekaligus meledek.

"Gue mati kalo di tembak." canda Alsa membuat yang lain memutar bola matanya malas.

Arya berdecak menatap Haven. "Brisik lo!"

"Siniin tangan lo."

Alsa menggeleng. "Gue aja, gue bisa sendiri."

Belum sempat tangan Alsa mengambil kotak P3K dari tangan Arya, Arya sudah menjauhkan dari jangkauan Alsa. 

"Bisa nurut aja ngga?" Arya merubah intonasinya menjadi sedikit galak, ingat. Hanya sedikit.

Alsa menyirit. "Kenapa lo jadi galak gini?"

Arya mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Nggak, perasaan lo aja kali."

Rey yang sedari tadi memperhatikan keduanya pun berdecak. "Mau ngobatin dia ga? Kalo ngga gue aja sini."

"Lo kenapa jadi peduli banget sama Alsa?" tatapan Arya berubah menjadi tajam lagi saat menatap mata elang Rey.

Rey pun ikut menatap mata Arya tajam, sehingga sekarang posisi mereka berdua berhadap-hadapan. "Emangnya kenapa kalo gue peduli sama Alsa?"

Bila yang sudah melihat adanya aura yang tidak mengenakkan diantara keduanya menahan lengan Rey yang ingin maju. "Udah lah. Kalian ngapain sih? Alsa lagi sakit. Ngga mikir ya lo berdua?"

Bila beralih menatap Rey. "Kita keluar sekarang." 

"Kalian juga keluar, biarin Alsa di obatin dengan tenang." Setelah mengatakan itu pada teman-temannya, Bila menarik Rey paksa keluar dari ruangan UKS itu.

Sesampainya di luar Rey menyetak tangan Bila yang memegang tangannya. "Lo ngapain nyuruh kita keluar? Mereka cuma berdua di dalem, kalo mereka ngapa-ngapain gimana?"

Bila menghela nafasnya lalu menatap Rey. "Lo kayaknya peduli banget sama Alsa. Kenapa? Lo suka?"

Mendengan ucapan Bila, Rey langsung menoleh pada teman-temannya yang masih memperhatikan dirinya dan Bila sedari tadi.

"Ikut gue." putus Rey lalu menarik Bila pergi dari sana, menjauh dari teman-temannya.

Galang yang memang kepo pun menggerutu. "Ngomongin apasih? Sampe harus ngumpet-ngumpet gitu."

"Kepo banget lo! Biarin aja kek, privasi mungkin." celetuk Gretha.

"Iya-iya, galak banget nenek lampir."

Elang yang mendengar itu sudah bersiap-siap ingin memberi pukulan untuk Galang. Namun belum sempat mendapat pukulan itu, Galang sudah ngacir lari menghindari amukan dari Elang dan Gretha.

ARSAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang