0. Suatu Malam di Wenceslas

3.8K 197 22
                                    

A prolog dedicated to Katyaalanza enseoy Naylaadyla ladiiiD Ikvyou_ arti_indhira

.

.

.

"Jim, menurutmu... Bagaimana cara membuat orang terkesan?"

Duduk di salah satu sisi kafe di kawasan New Town, tepat di pinggir jendela besar yang telah menjadi tempat ternyamannya, seorang pemuda jangkung bertanya pada presensi sebaya yang telah berada di hadapannya sejak dua jam yang lalu.

"Terkesan? Soal apa?" Yang ditanya mengalihkan pandangan dari buku dan pena.

"Emm... Apa saja. Agar mereka lebih lama mengingatmu?" Suaranya hampir teredam oleh rintik-rintik gerimis yang membentur kaca jendela.

Sejenak mereka kembali berdiam dengan dunia masing-masing. Pemuda yang lain tampak berpikir sembari menatap keadaan di luar. Lampu jalan, dinding-dinding bangunan tua, pohon kastanye, payung dari orang yang berlalu-lalang, dan bidak-bidak batu di sepanjang Wenceslas Square malam ini tampak berkilau oleh perpaduan selimut basah hujan serta kecupan cahaya lampu kuno.

"Emmm... Orang-orang cenderung mudah mengingat sesuatu yang berbeda." Yang baru mendapat pertanyaan itu menjawab dengan begitu yakin.

"Oh. Benar juga!"

.

.

.

Remember me longer.

Remember me longer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Halo teman-teman, kita ketemu lagi. 😆
Sebelumnya, perkenalkan. Namaku Monalisa.

Dalam keadaan compang-camping, aku memberanikan diri mempublish cerita ini. Btw, di cerita ini nanti bakal ada narasi dari dua sisi tokoh. Gak tau sih bakal seseru cerita sebelumnya atau nggak. Mudah-mudah gak bikin bingung dan memuaskan.😁

Terimakasih juga buat yang sudah mau menunggu dan tanya-tanya kaoan cerita barunya datang.🤣 Maaf baru bisa sekarang.

Ayo berpetualang bersama!

17 Agustus 2021

Ritardando - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang