25. Iris Perak

602 81 21
                                    

Bisa dibilang, nama Bellatrix Kim cukup terkenal di kalangan musisi serta pecinta musik klasik Republik Ceko pada akhir dekade 80-an. Seorang pianis wanita belia berdarah campuran Ceko-Korea yang mulai menarik perhatian di awal karir dengan setumpuk prestasi.

Bellatrix hanyalah putri tunggal dari keluarga sederhana. Namun ia mempunyai mimpi mulia untuk menjadi pianis terkenal demi membebaskan ayah-ibunya dari cemoohan orang atas status sosial mereka.

Maka di usia remaja, gadis itu mengambil pekerjaan serabutan sepulang sekolah untuk membiayai les pianonya sendiri. Tekad kuatnya berhasil menjadikan namanya dikenal di antara musisi-musisi remaja berprestasi saat itu. Dia bahkan sering menjadi andalan dalam mengisi acara penting kenegaraan. Hingga suatu saat, putra dari salah satu anggota legislatif negara mendekatinya. Dialah Adam Svoboda. Namanya memang tak sering disorot media seperti ayahnya. Namun dia adalah pria ambisius yang memilih bekerja di balik layar.

Dengan masa pendekatan yang relatif singkat, 6 bulan, dua insan yang sedang dimabuk cinta itu menikah dan dikaruniai seorang putra yang kemudian dinamai Aldric Svoboda. Walau pernikahan mereka ditutup dari media demi menjaga privasi dan keamanan, ketiganya menjalani kehidupan yang luar biasa. Bellatrix berhasil membahagiakan kedua orang tuanya, diperistri oleh seorang pengusaha lintas negara, dan mempunyai seorang putra tampan yang sudah terlihat bakat bermusiknya sejak berumur 4 tahun, jenius. Mereka bahkan sering menghabiskan waktu untuk berlibur di belahan dunia lain.

Namun segalanya berubah drastis ketika Bellatrix mendapati sebuah fakta yang sekonyong-konyong memporak porandakan kesempurnaan rumah tangga itu. Adam Svoboda mengumumkan pada dunia perihal rencana pernikahan dengan seorang wanita yang bukan dirinya. Kala itu Bellatrix tengah hamil 4 bulan, calon anak kedua mereka.

Kekacauan dalam hidupnya semakin besar kala Adam tak kunjung dapat dihubungi, bagai ditelan bumi. Hingga suatu malam, Bellatrix diundang untuk mengisi acara makan malam para petinggi kota Praha. Di tengah acara, pria yang ia cari selama dua minggu berturut-turut tiba-tiba muncul di depan mata dengan raut penuh kebahagiaan, menggandeng tangan wanita cantik yang kini berstatus sebagai tunangannya.

Bellatrix sontak menghentikan permainan piano. Ia menghampiri pria itu dan menamparnya keras.

"Adam, siapa dia?!" Amely, wanita yang kini berstatus sebagai tunangan Adam itu sontak berteriak lantang sembari melayangkan tatapan kelewat nyalang pada Bellatrix.

Namun yang berhasil memecah belah seluruh pertahanan wanita itu bukanlah kehadiran Amely, melainkan kalimat yang diucapkan Adam padanya.

"Hai, Lady. Bukankah kau pianis kebanggaan Republik Ceko? Apa yang membuatmu begitu membenciku sampai melakukan hal yang memalukan begitu? Kau benar-benar tidak sopan." Sederet kalimat diucapkan pongah oleh pria bermata perak itu, seolah ia tak pernah tidur di atas kasur yang sama dengan sang pianis. Seakan-akan rumah tangga yang hangat dan bahagia itu hanya salju yang mencair tak berbekas di musim semi hidupnya.

"Kau... Pria terkutuk, Adam." Hanya itu frasa yang dapat mewakili betapa hancur batin Bellatrix selain butir-butir embun yang luruh dari pelupuk matanya.

"Siapa pemilik gedung ini?! Kenapa dia harus mengundang pianis tidak punya sopan santun semacam ini di acara penting?!" pekik Amely yang semakin mendramatisir suasana. "Seseorang, seret dia keluar dari sini!"

"Tenanglah, sayang. Dia hanya mencari nafkah." Dengan senyum miring, Adam justru merangkul mesra pinggang Amely.

"Ini tidak bisa dibiarkan, Adam. Security, bawa wanita ini keluar!!"

"Aku bisa keluar sendiri, Nona Amely," sahut Bellatrix dingin. "Dan kau, Tuan Adam.. Kau akan merasakan apa yang kurasakan. Kau akan membusuk sendirian dalam penyesalan. Dan tidak ada seorangpun yang bisa menolongmu."

Ritardando - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang