"Hao. Ada kelas lagi gak abis ini?"
"Enggak. Kenapa kak Jun?"
"Anak anak katanya mau nongkrong, mau ikut gak?"
Minghao diam. Ia melirik jam di tangannya. Harusnya Sekarang waktunya membesuk bunda.
"Maaf banget Kak. Gue Mau kerumah sakit, mungkin next time?"
Jun mengangguk paham. Ia berlalu pergi bersama beberapa temannya dari kelas Minghao. Sedangkan si manis kini sibuk membereskan barang barangnya.
Ngomong ngomong, sekarang bulan November. Berarti sejak akhir Juli sampai hari ini, Minghao sudah menikah dengan Mingyu selama kurang lebih 3 bulan. Lancar.
Mingyu membuang nafasnya pelan. Bisa bisa nya sang sekretaris menolak mengantar nya untuk menjemput Minghao sekarang.
Saat ada telepon masuk di tengah jam kerja yang bilang Sang Bunda makin kritis keadaannya, Mingyu buru buru pergi dan menelepon Minghao untuk ikut ke rumah sakit.
Sudah 15 menit Mobil terparkir di tempat yang Minghao pinta, namun si manis itu tak kunjung tiba.
Mingyu tak tahan. Ia membuka pintu dan berjalan keluar. Mencari bocah toxic yang suka bicara kasar, berharap menemukannya di lorong kampus.
Sebenarnya bisa saja Mingyu datang sendiri tanpa Minghao ke rumah sakit. Namun sang ibunda pasti kesal jika ia tahu bahwa keadaan kritisnya tak di beri tahu pada anak keduanya.
Ya. Bunda bilang Minghao adalah anak keduanya. Adik Mingyu, katanya.
"Dimana?"
"Mau ke parkiran."
Mingyu berdecak. Padahal ia sudah meninggalkan parkiran cukup jauh sekarang.
"Lo dimana?"
"Gak tau deh ini dimana."
"Ih, bercanda ya?"
"Saya serius," Mingyu menahan seseorang dengan tangan kirinya karena tangan kanan sedang memegang ponsel di sebelah telinga, "Ini gedung apa ya mas?"
Jun diam sebentar, lalu menjawab, "Fakultas Komunikasi Mas. Masnya mau kemana?"
"Cari orang. Kalo keparkiran kemana?"
"Masnya nyasar ya," Jun terkekeh lalu mengajak Mingyu berjalan bersama. Mingyu sih menurut saja, ia belum mematikan panggilan karena ternyata Minghao juga tak mematikannya.
Mereka berdua sampai di parkiran. Mingyu menunjukan mobilnya dan bilang bahwa ia menunggu seseorang. Dan saat Jun izin berlalu, Minghao datang dengan teriakannya.
"Kim Mingyu! Gue nanya lo dimana di telepon kok di biarin aja!"
"Sialan lo! Gue ngomong di telepon sendiri kayak orang gila!" Langkahnya terhenti saat sadar ada insan lain di depan mobil selain suaminya, "oh..."
"Emang gila," Gumam Mingyu.
Minghao nampak agak malu malu. Kakak tingkatnya mendengar nya berteriak tak jelas, aaaah jangan jangan nanti Minghao akan di bicarakan satu fakultas oleh si Populer Jun .
"Halo Hao."
"Hai Kak Jun."
"Kakak kamu?" Tanya Jun menunjuk Mingyu sopan.
Minghao dan Mingyu saling melirik dan diam.
"Atau Om kam—"
"Saya kerabatnya. Ayo Minghao."
"Oh..."
"Makasih."
"Dadah Kak Jun! Duluan!"
![](https://img.wattpad.com/cover/278508308-288-k618471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Years
RomansaMinghao dijual bibinya pada seorang pria kaya untuk dijadikan suami palsu. Kontrak yang rencananya berlangsung hanya sampai sang bunda meninggal dunia mundur hingga 6 bulan lamanya. Namun sampai ratusan hari berlalu, Minghao masih berada di rumah me...