Day 369

476 57 1
                                    

Bagasi mobil Mingyu tutup. Suara bisingnya tak mengagetkan Jun sama sekali. Lelaki itu justru menunggunya dengan sabar, masih dengan Minghao yang di rangkulnya.

"Apa tadi? Sakit?"

"Iya Mas."

Bos muda yang tadinya berniat pergi bermain golf itu membuang nafasnya. Saat sedang menyiapkan bawaannya sebuah mobil masuk ke halaman rumah. Menurunkan 2 orang lelaki yang satunya bak hampir mati. Jun bilang Minghao pingsan tadi, jadi dia mengantarnya pulang.

Melihat bocah menyebalkan itu masih bernafas membuat Mingyu tak terlalu khawatir. Ia memanggil salah satu pelayan untuk membawa Minghao ke kamar.

Namun Jun malah menolak. "Bakal susah kalo di bawa sendiri, mbaknya perempuan," Ucapnya sambil menggeleng pada pelayan Mingyu yang berniat membawa Minghao.

Kakak Tingkat yang sebenarnya berada di fakultas berbeda dengan Minghao itu melirik Mingyu yang seolah tak peduli pada "Kerabatnya" yang lesu.

"Mas, boleh saya yang antar Minghao?"

"Pelayan saya banyak, kamu boleh pulang."

Mingyu kembali memanggil beberapa pelayan. Namun itu justru membuat Jun heran. Setelah membuang nafas ia menengok ke pintu utama, berjalan kesana masih dengan Minghao di rangkulan.

Langkahnya terus ia bawa ke ambang pintu, hingga suara Mingyu menahannya.

"Gak ada yang ngizinin kamu masuk ke rumah saya."

Ternyata tubuh itu sudah ada di belakang Jun, membuat lelaki muda disana perlaban berbalik. Mingyu mengaitkan alis, di lihatnya Minghao seperti tidur, matanya terpejam bahkan kakinya lemas bak tak bertulang. Ia bertanya, "Dia sadar?"

Tangan kurusnya Mingyu tarik. Desisan di beri sebagai balasan. Yang paling tua disana membuang nafas dari parunya. "Pura pura kamu?"

Minghao malah semakin melemaskan tubuhnya. Entahlah itu nyata atau bohong belaka namun yang pasti kepalanya berada di ceruk leher Jun jadinya.

"Hao bilang dia belum sarapan. He's been sick sejak UAS. Did you know it?"

"I told u too not open the window," bentak Mingyu tanpa menjawab pertanyaan Jun.

Jun diam. Ia melirik Minghao yang kini sedang memajukan bibirnya sebal namun mata masih terpejam.

Kini tubuh si manis sudah di bawa beberapa pelayan. Namun Jun sepertinya belum puas ia malah mengikuti ke dalam. Lagi, kini tangan Mingyu yang menghalanginya.

"He'll be alright," Kata Mingyu tegas.

"Can i ask u something, Mas?" Jun menarik nafasnya kala Mingyu malah diam saat di tanya. Jadi ia kembali bersuara, "Mas tinggal sama Minghao disini?"

"Is that necessary?"

"Teman teman Minghao bilang dia tinggal di kos kosan. Tapi pas saya tanya tadi untuk nganterin dia, Minghao malah kesini."

"He's Live here now. And thankyou for take him home. Saya pinta supir saya untuk nganterin kamu."

Mingyu berjalan ke arah mobilnya sambil memanggil Hansol yang ada di gerbang. Namun Jun malah mengikuti si bos muda yang berniat masuk ke mobil untuk berangkat.

Jun menahan pintu itu supaya tak tertutup, Mingyu yang sudah duduk kini harus membuang nafas lalu memutar kepalanya untuk menengok pada pria yang ia tak kenali itu.

"Can i ask you one more question, Mas?"

"Kalau saya jawab kamu pergi?"

"Mas Kerabatnya Minghao, kan?"

Five Years Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang