Day 1

2.9K 163 51
                                    




Pajero Sport Abu terparkir di luar pagar rumah Minghao. Asing sekali karena mobil mahal jarang sekali terlihat di area rumah lelaki manis itu. Biasanya mobilio putih milik kakaknya yang suka nangkring disana. Atau motor vespa mathic oranye punya Johnny yang jarang pulang kerumah.

Tentu adanya mobil mahal tersebut sedikit menarik perhatian beberapa orang — kerabat Mama — yang sudah duduk di ruang tamu rumah Minghao sekarang.

Bibi Mina salah satunya. Wanita menyebalkan itu bahkan dengan berani duduk paling dekat dengan si pemilik mobil sejak kedatangannya 30 menit lalu. Mingyu nampak tak nyaman, namun dari gestur dan wajah tanpa ekspresinya, Minghao yakin ia sedang menguatkan mental.

Ah ayolah! Yang paling berusaha menguatkan mental sekarang Justru Minghao seorang.

"Si Bagong Mina itu ada masalah apa?"

Bisikan Samuel menusuk perut Minghao,Lucu. Yang dibisiki hanya tertawa tertahan, matanya ia lempar keatas sambil tetap menahan tawanya.

"Dia dateng kesini 3 hari lalu, ngobrol sama mama lo terus sekarang dateng katanya bawa mantu? Like what the hell? Kenapa gak anak dia aja yang di nikahin sama om om itu?"

Dumelan Samuel benar benar tak sampai di telinga orang orang dewasa di ruang tamu ini. Baik Mama, Bibi dan paman, bahkan Bibi Mina Juga Mingyu di hadapan seolah tuli dan tak berindra pendengaran. Sepupu terdekat Minghao itu menggeleng geli, berlalu pergi meninggalkan Minghao yang duduk kebingungan.

Ya. Ada lamaran disini.

Tentu saja Mingyu sebagai pelamar.

Berniat melamar Samuel.











Bercanda, Tentu saja Minghao. kalian semua bodoh kalau percaya.














Ruang tamu cukup besar ini penuh dengan orang dewasa. Satu satunya yang di bawah umur mungkin Minghao seorang.

Bocah itu bahkan baru dapat kartu tanda penduduknya beberapa bulan lalu, dan kini seorang Pria mengaku bernama Mingyu berniat menjadikannya pasangan hidup.

Tenang, Minghao yakin sekali ini Mimpi. Sebentar lagi ia akan bangun, lalu bunuh diri.

Ia harap itu bisa terjadi.

"Keluarganya Mas Mingyu gak diajak kesini?"

"Saya udah gak punya keluarga. Satu satunya yang ada cuman Bunda, di rumah sakit. Gak bisa diajak kesini."

Wah Klise.

"Kalau boleh tau kerja apa?" Itu Jeonghan, Minghao 200 kali yakin dan percaya kakak cantiknya itu sebenarnya tau apa perkerjaan Pria yang duduk dengan kemeja di badan, "Saya denger kamu lanjutin usaha keluarga?"

"Ya. Karena Ayah saya meninggal, Jadi saya yang pegang semuanya."

Tuhan, Minghao pasti sedang menyaksikan dialog sebuah sinetron sekarang.

Si manis yang duduk di tengah antara Mama dan Jeonghan kini berniat berdiri, suara pelannya yang mengucap kalimat "i'm out!" Di telan kembali saat tangan dingin mamanya terasa di kulit. Minghao kembali duduk.

Rengutannya mungkin disadari Mingyu. Pria itu tersenyum tipis, canggung, bak tadi adalah senyuman pertamanya setelah 10 tahun.

Minghao tak munafik, pria itu cukup tampan, tak seperti pria pria kaya yang gendut dan tak berbentuk, Mingyu seolah bintang utama sebuah drama.

Sayang, Minghao benci gendre Drama.

Oh, sekedar Informasi. Minghao sudah diberi tahu ia akan dilamar pria asing dari salah satu kota terbesar di negara ini kemarin.

Five Years Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang