Day 190

631 91 9
                                    

"Ngelawak kamu."

Wonwoo berdecih. Diambilnya kopi di meja kemudian meneguknya cepat. Mata tak ia pusatkan pada sang kekasih di hadapan. Minghao bahkan sudah berusaha supaya di perhatikan namun Wonwoo nampak benar benar kecewa ssmpai memilih buang muka sekarang.

"Nu. 6 bulan doang."

"Setengah tahun itu lama Hao."

"Toh gak bakal ada apa apa. Aku sama Mingyu cuman ngehargain bunda aja."

"Aku ngerasa aneh tau gak pacaran sama istri orang."

Minghao terpukul. Dadanya serasa di tusuk benda benda tumpul namun berat, sesak.

"Nu-"

"Kamu ke stasiun sendiri ya. Aku mau ketemu temen, Urgent."

"Jeon Wonwoo!"

Wah. Sejarah baru. Wonwoo pergi begitu saja.

Minghao harus pulang ke kotanya dengan keadaan bertengkar dengan sang kekasih.

Padahal Minghao sudah meluangkan waktu dengan mendatangi Wonwoo langsung sepulang kuliah. Namun malah di suruh pulang tanpa mengantar.

Wonwoo juga sama kecewanya sekarang. Kala dering telpon dan nama sang kekasih terpajang Moodnya naik begitu drastis. Ia kira ada berita baik kala Minghao mengatakan sedang perjalanan ke kotanya. Tapi sayang, yang ia dapat malah cerita tak masuk akal.

Kontrak pernikahan katanya?

Wonwoo jadi merasa ingin melaporkan Mingyu atas segala perbuatannya.

Dug!

"Wowoww wow~ gak papa Mas?"

"Ah... Maaf ya Pak. Saya ngelamun."

Seungcheol tersenyum ramah. Ia membantu Wonwoo dan barang barangnya, ia rapihkan,"Tenang aja. Koas?" Tanya yang lebih tua dengan senyuman.

"Bukan pak. Saya masih mahasiswa, semester 1."

"Oalah...," yang lebih tua mengangguk paham. Seungcheol sok tahu sekali dengan menebak lelaki berkacamata itu sebagai Koas, "Muka kamu muka tertekan soalnya."

Tawa lepas terdengar. Wonwoo baru sadar bahwa pria di hadapannya salah satu tenaga medis di rumah sakit yang sedang ia injak lantainya sekarang. Terlihat dari seragam yang di kenakan.

Nih Orang kenapa santai banget. Dokter apa perawat ya?

"Bapak kerj-"

"Choi Seungcheol," Ia mengulurkan tangan, tersenyum-lagi- kala Wonwoo menggapainya, "Salam kenal. Saya Residen hepatologi disini."

"Oh..."

Agak sombong ternyata.

"Kamu beneran bukan Koas?"

"Beneran pak haha. Saya mau nengokin temen. Katanya kecelakaan, di bawa kesini."

"Oh! Terus kenapa masih disini?"

"Bapak ngehalangin jalan saya soalnya."

"..."

"...."

"..."

"...."

"HAHAHAHAHAHA! BISA AJA KAMU!"

Seungcheol memukul punggung Wonwoo. Pria itu memang sedari tadi bak tak ingin Wonwoo pergi. Saat kucing berkacamata itu jalan kekiri, Seungcheol dan bahu lebarnya ikut kekiri. Saat Wonwoo ke kanan, Seungcheol turut menggerakan badannya ke kanan.

Five Years Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang