Bagian 24

142 18 0
                                        


Happy Reading^^

.

.

Sore ini, Olivia berencana mengantar ibunya pergi ke pasar. Gadis itu sudah siap. Pakaiannya sangat simple. Hanya memakai Celana baggy dan kaos pendek yang dilapisi cardigan berwarna Army.

Rambut nya ia kepang 1 dibelakang, agar tidak terbang dan mengenai wajah ibunya itu. Kakinya melangkah menghampiri sang ibu.

"Udah siap Bu?" Tanya Olivia. Erna tersenyum sembari mengangguk.

Olivia mengambil kunci motor di lemari dan pergi ke garasi. Sedangkan Erna mengunci pintu rumah supaya maling tidak masuk.

Olivia menyalakan motornya. Setelah dirasa siap, Erna naik dan perlahan motor itu maju menuju pasar.

***

Alisa saat ini sedang duduk santai di balkon kamarnya ditemani segelas susu hangat buat Tia disampingnya. Tangannya masih setia memegang buku novel yang lumayan tebal bergenre Romance. Alisa memang penyuka yang uwwuu uwwuu.

Tangan kanannya bergerak mengambil camilan berupa kentang goreng lalu memasukkan nya ke dalam mulut.

"Selera cowok setelah baca novel itu kenapa gak ngotak yaa?" Monolog nya.

Halaman demi halaman dari buku itu di lewati oleh Alisa. Sepertinya ia terhanyut di dalamnya. Namun sebuah kertas berisi batu masuk ke balkon kamar Alisa. Gadis itu dibuat terkejut.

Ia kemudian beranjak dan mengambil bungkusan kertas itu. Hanya sebuah batu. Terdapat tulisan di kertas itu.

Alisa, do you not intend to accept my love?

From: Ali

Deg

Pandangan gadis itu menelusuri jalanan di bawah. Namun tak ada seorangpun disana. Alisa menelan salivanya dengan susah payah. Keringat dingin kembali keluar dari kening gadis itu. Dengan cepat, Alisa berlari memasuki kamarnya dan barang-barang nya dibawa masuk. Pintu kamar nya ia tutup dan tak lupa gordennya di geser supaya pintu yang terbuat dari kaca itu tertutupi.

"Kak Ali kenapa ganggu Alisa terus." Gumamnya disertai air mata yang mengalir.

Drrtt

Handphone Alisa tiba-tiba bergetar. Gadis itu mengambilnya di atas nakas. Tertera nomor tak di kenal di layar nya. Dengan ragu, gadis itu menjawab nya namun tak langsung berbicara.

'Hai Alisa.',

'Maaf ya di ganggu terus.'

'Salah lo juga si gamau Nerima gue.'

'Padahal gue sayang loh sama lo.'

"Aku mohon kak, jangan ganggu Alisa terus," Nada bicara gadis itu terdengar bergetar. Alisa ketakutan.

'Ututuu, jangan takut Alisa. Gue gak bakalan makan Lo kok, soalnya gue gak suka daging manusia.'

Departure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang