Bagian 4

375 53 0
                                    


Happy Reading^^

.

.

Gilaa, Nesa berangkat bareng siapa tuh?

Wahh ganteng banget sih!

Gilaa, pangeran ganteng Dateng kesekolah kita?

Pacarnya Nesa kah?

Abangnya Nesa mungkin.

Nesa anak tunggal goblok!

Lupa njir.

Begitulah ucapan para siswa ketika Nesa datang dibonceng oleh Randi. Mereka belum mengenal laki-laki itu dikarenakan ia menjadi murid pindahan dan sekolah di sekolah yang sama dengan nesa.

Olivia berlari menghampiri Nesa yang baru saja turun dari motor milik Randi. Ia melepas helmnya dan memberikan pada pemiliknya.

"Pacar Lo Nes?" Bisik Olivia pada telinga Nesa.

Dengan cepat Nesa menggelengkan kepalanya. "Bukan anjir!"

Randi mendengar bisikan dari Temannya Nesa. Ia tersenyum lebar.

"Kenalin," tangan Randi terulur. "Gue pacarnya Nesa. Dan gue juga pindahan dari sekolah di Semarang." Lanjutnya.

"Olivia." Sahut Oliv menerima uluran tangan dari Randi.

"Kok Lo gak ngaku sih Nes." Ujar olivia sedikit kesal.

"Wajar Liv, kayaknya Nesa masih agak canggung bisa satu sekolah sama pacarnya sendiri." Randi mengedipkan satu matanya pada Nesa, dan Nesa malah memalingkan wajahnya.

"Gitu ya, btw congrats buat kalian. Akhirnya temen gue ini pacaran juga. Sekali nya punya, dapet nya yang bener-bener berdamage." Ucapan Olivia dengan kagum.

"Dihh apa sih via, udah ahh kita masuk." Nesa menyeret Olivia membawanya ke kelas. Namun dibelakang Randi mengikuti pergerakan langkah Nesa.

Merasa diikuti, Nesa menghentikan langkahnya. Seluruh tubuhnya di balikan.

"Ngapain ikutin gue?" Sinis Nesa.

Randi menghela nafas, "Lo gatau apa pura-pura lupa sih?! Gue kan murid baru, seharusnya Lo anterin gue ke ruangan guru!"

Sabar.

"Yaudah sana anterin dulu pacar Lo, kasian. Baru pertama masuk udah di cuekin sama pacarnya." Sindir Olivia.

"Oliv baik deh." Senyum Randi.

"Ga usah jadi buaya, di sekolah gue anak cewek gak mempan digituin sekalipun si cowoknya ganteng."

"Akhirnya di akui ganteng juga sama pacar sendiri."

"Lo mimpi apa sih semalem? Atau Lo kerasukan? Tiba-tiba pagi-pagi kerumah dan minta izin berangkat bareng." Cibir Nesa. Ia berjalan di depan Randi.

"Kayaknya gue jatuh cinta sama Lo."

Deg.

Langkah nesa langsung terhenti. Untung saja koridor menuju ruangan guru sepi.

Departure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang