Happy Reading^^.
.
"Bunda juga ada hadiah buat kalian berdua." Ucap bunda pada Nesa dan suaminya itu. Mereka saat ini berada di kamar Nesa."Oyahh? Buat ayah juga Bun?" Tanya Nesa. Mata gadis itu menatap secara bergantian kearah orang tuanya.
"Lahh, kapan bunda beliin ayah hadiah? Perasaan bunda ga beli apa-apa selain buat Nesa." Sahut ayah dengan raut wajah kebingungan.
Sedangkan bunda hanya tersenyum manis. Seperti kebahagiaan nya melonjak begitu saja. Namun ia terus berusaha menahan senyumannya itu.
"Mata kalian tutup dulu, gak boleh ngintip lohh."
Nesa dan ayahnya menurut saja. Tangan mereka perlahan menutupi kedua matanya.
Bunda mengeluarkan sesuatu dari kotak kecil khusus hadiahnya itu. Senyumannya kemudian mengembang.
"Sekarang kalian boleh buka mata."
Ayah dan Nesa perlahan membuka matanya. Tak langsung, namun sedikit mengintip.
Mata anak itu langsung berbinar seketika. Kedua tangannya menutup mulutnya. Seketika otaknya berjalan lancar.
"Ini beneran Bun?" Tanya Nesa memastikan.
Bunda tersenyum sembari mengangguk.
"I-ini gak boong kan sayang?" Ayah ikut bertanya.
"Iya ihh."
Seketika tawa Nesa dan ayah pecah. Mereka berpelukan riang. Terlalu sayang jika momen ini dilewatkan begitu saja.
"Makasih sayang, makasih." Bisik ayah memeluk istri dan putrinya itu secara bersamaan.
Benda kenyal itu berhasil mendarat di dahi bunda dengan lembut. Sudah lama rasanya tidak melihat kebahagiaan ini lagi. Mungkin dulu pernah, saat bunda melahirkan Nesa.
Dan saat ini, Nesa akan punya adik. Semuanya akan terasa lengkap mungkin. Dan Nesa juga tak keberatan. Ia senang, karna memang harapannya untuk memiliki seorang adik sangatlah besar.
"Akhirnya, bulan madu ayah sama bunda di Malaysia gak sia-sia. Membuahkan hasil yang memuaskan." Ujar Nesa dengan girang. Sedangkan bunda hanya menunduk malu-malu kucing.
"Siapa dulu, ayah kan emang jago, udah profesional," bangga sang ayah dengan menepuk-nepuk dadanya.
Semuanya tertawa gembira. Seluruh ruangan kamar gadis itu bising oleh kegembiraan. Semoga selalu seperti ini selamanya. Itu harapan kecil nesa yang terselip dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Tak lupa, mereka mengabadikan momen itu dengan berfoto. Ayah berada di tengah, Sedangkan Nesa dan bunda berada di samping. Tangan ayah memeluk keduanya dengan tulus. Disertai senyuman yang menghiasi setiap wajah mereka. Nesa bahagia. Semoga kebahagiaan ini takkan pernah berakhir.
***
"Pak tolong saya pak. Anak saya hilang. Sudah 8 hari dia gak pulang pak, tolongin saya." Ujar seorang wanita paruh baya memohon kepada polisi yang berada disana.Para polisi saling menatap.
"Terakhir kali dia pergi kemana Bu?" Tanya polisi satunya.
Si ibu tampak berpikir.
"Waktu itu, dia mau les piano pak. Dan dia bilang pulangnya akan larut malam, tapi sampai saat ini dia belum juga pulang pak, saya mohon bantuin saya cari anak saya pak." Lagi-lagi ibu itu menangis histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Departure✓
Dla nastolatków[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ ______ Ini kisah tentang seorang gadis yang memiliki seorang tetangga baru yang bersebelahan dengan rumahnya dan kini menjadi kekasihnya. Hubungan keduanya memang mulus, Namun tragedi pembunuh...