Happy Reading^^.
.
"Ran, aku pulangnya mau bareng via aja ya. Kamu gapapa kan pulang sendiri?" Tanya Nesa.
Pelajaran sekolah telah usai. Semua murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing dan menuju tempat parkir. Begitupun dengan Nesa, Olivia dan juga Randi.
Laki-laki itu menghela nafas.
"Tumben mau barengan sama Oliv, biasanya juga engga,"
Nesa terkekeh, "Sekali-kali yang,"
"Hah?"
Randi melongo mendengar Nesa memanggilnya dengan sebutan Yang. Lalu akhirnya dia tertawa gemas.
"Ya ampunn, Nesa bilang 'Yang'. Aaaa mimpi apasi gue semalem." Laki-laki itu terkikik geli. Sesekali, kedua tangannya mencubit pipi Nesa dengan gemas.
"Ihh gemes banget sii pacar nya Randi,"
"Pliss dehh, kalo mau uwwu-uwwuan jangan disini," cibir Olivia.
"Dihh jones iri nihh, hahahaha." Randi terus-menerus tertawa. Nesa ikut tersenyum melihat Randi yang seperti itu. Akhirnya suara tawa lepas itu keluar dari mulut Randi setelah sekian lama.
"Ihh kok kamu lucu sih kalo ketawa," Ucap Nesa ikut tertawa.
"Ihh ayang baru nyadar yaa, hahah."
Nesa tersenyum kecil. Tiba-tiba saja Randi memeluk gadis itu.
"Aku sayang banget sama kamu," Ujar Randi.
"Buaya lagi beraksi," Sahut Nesa dengan santai.
Randi melepaskan pelukannya.
"Ohh jadi Randinya Nesa itu buaya yaa, terus ini yang di depannya apa? Komodo gituh?" Tangan Randi menggelitik perut Nesa.
"Hahahah, mana ada komodo cantik kayak aku," Nesa tertawa terbahak-bahak merasakan geli diperutnya itu.
"Kucing aja deh, soalnya kalo kucing kan lucu, imut. Sama kayak Nesa,"
Randi menghentikan gelitikannya. Ia kembali memeluk Nesa, begitupun dengan Nesa. Gadis itu membalas pelukan Randi. Rasanya selalu hangat jika berada di pelukan laki-laki itu.
Sedangkan Olivia, ia hanya tersenyum kecut. Andai sosok Ali punya karakter seperti Randi. Menghargai perempuan. Gadis itu hanya menghela nafas. Menyembunyikan kesedihannya. Ia tak ingin menggangu momen bahagia temannya sendiri. Biarkan saja dulu seperti itu.
"Yaudah, aku pulang duluan. Hati-hati kalian," Ucap Randi. Laki-laki itu mulai menyalakan motornya.
Semenjak Alisa meninggal, Randi tak pernah lagi memakai mobil ke sekolahnya. Ia akan memakainya jika dalam keadaan darurat saja.
"Kamu juga hati-hati ran," Sahut Nesa. Gadis itu melambaikan tangannya pada Randi.
Tatapan Nesa kini beralih pada Olivia yang hanya terdiam.
"Ayok, Anter gue ke tempat Ali,"
Olivia mengangguk.
***
"Jadi, mau Lo apa?" Tanya Ali.
"Gue mau Lo tanggung jawab sama temen gue. Dia hamil, Lo harus nikahin dia." Sahut Nesa dengan santai. Sebisa mungkin, ia tidak boleh gugup, ini demi temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Departure✓
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ ______ Ini kisah tentang seorang gadis yang memiliki seorang tetangga baru yang bersebelahan dengan rumahnya dan kini menjadi kekasihnya. Hubungan keduanya memang mulus, Namun tragedi pembunuh...