Happy Reading^^
.
.
Olivia hari ini kembali belanja di Alfamart terdekat nya. Tempat itu sudah menjadi langganan bagi Olivia dan ibunya. Bukan hanya jarak nya dekat, akan tetapi dari harganya pula sedikit lebih ringan dari Alfamart lain. Apalagi pemilik nya begitu ramah.
Mereka mencari seorang karyawan yang dapat berbicara ramah terhadap pembeli. Itu sebabnya Alfamart itu selalu ramai setiap harinya.
Olivia mengambil keranjang dan mulai mencari bahan-bahan membuat kue.
Tangannya bergerak cepat. Ia sudah hafal dengan semuanya. Mungkin karna terlalu sering, atau ia memang sengaja menghafalkannya.
"Silahkan datang lagi ke toko kami kak."
Olivia tersenyum mengangguk. Kasir itu sudah cantik, baik pula. Olivia menyukai sifatnya itu.
Gadis itu membawa belanjaan dengan kesusahan. Pasalnya, tangan kanan dan tangan kirinya sama-sama diisi dengan kantong kresek yang berisi belanjaan.
"Ya ampunn berat banget sih." Gumamnya.
Tanpa gadis itu sadari, di depan kakinya terdapat kayu yang menghalangi jalan.
Brukk
Olivia terjatuh. Semua barang nya terjatuh.
"Aarrghhh kayu sialan, gue banting Lo baru tau rasa!" Umpatnya.
Tangannya perlahan memungut barang-barang yang ia beli. Namun sayang, satu kresek nya sobek. Mana mungkin semua badannya dapat ditampung dalam satu kresek.
Olivia terduduk sebentar. Ia terus merutuki kecerobohan nya itu.
"Arghh sialan! Gue kayaknya emang anak gak berguna banget! Hiks." Diakhir umpatannya itu ia terisak pelan. Namun seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan ke depan wajah Olivia.
Isakan gadis itu terhenti. Matanya kemudian naik melihat sosok yang di depannya itu.
"Ali?"
Ali tersenyum. Ia kemudian berjongkok berhadapan dengan Olivia.
"Wanita cantik itu gak boleh nangis."
Tangan kanannya mengusap lembut pipi Olivia. Namun karna merasa tidak nyaman, gadis itu memundurkan kepalanya.
"Sejak kapan ada wanita ganteng, Hem?" Gadis itu bangkit. Ia membersihkan celana bagian belakangnya.
Ali terkekeh.
Ia tak menjawab ucapan olivia. Ali membantu memunguti semua barang-barang gadis itu yang berserakan.
"Gausah, gue bisa sendiri kok." Tolak Olivia. Namun Ali tak menghiraukan ucapannya. Ia terus mengambil barang-barang itu.
Sebelumnya, Ali sudah membeli kantong kresek yang lumayan besar agar barang-barang Olivia muat dalam satu kantong.
Semua barang sudah terkumpul. Olivia membawanya dengan kedua tangan. Karna sekarang barang-barangnya terkumpul dalam satu kantong, jadi gadis itu sedikit kesusahan karna beratnya yang lumayan.
Ali mengambil alih barang itu.
"Biar gue aja yang bawa."
"Eh gak usah Li."

KAMU SEDANG MEMBACA
Departure✓
Roman pour Adolescents[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ ______ Ini kisah tentang seorang gadis yang memiliki seorang tetangga baru yang bersebelahan dengan rumahnya dan kini menjadi kekasihnya. Hubungan keduanya memang mulus, Namun tragedi pembunuh...