Happy Reading^^.
.
"Nes, mau makan apa? Biar gue yang traktir." Randi mengedipkan matanya sebelah.
Nesa menghela nafas, "Gue bisa beli sendiri. Lo kira gue miskin apa?"
"Yakann biasanya cewek itu sukanya di traktir,"
"Tapi gue engga! Gue gak sama kayak mereka."
Mereka duduk saling berhadapan di meja kantin. Sedangkan Olivia sedang berjuang mendapatkan perhatian dari Rehan yang terkesan dingin.
Randi menahan kedua dagunya. Bibirnya tercetak senyuman yang menurut Nesa paling manis.
"Nes, bunda ngidam apasi pas Lo dalam kandungan? Bisa-bisanya dia lahirin anak gadis yang manis banget."
"Hahahahah." Nesa malah tertawa mendengar gombalan laki-laki yang dihadapannya.
"Ada yang lucu?" Tanya Randi heran.
"Gak ada sih, cuma gombalan Lo itu basi ran. Hadeuhhh kok bisa-bisanya gue dapet pacar kayak Lo sih."
"Lo nyesel ya pacaran sama gue?"
Pertanyaan Randi sukses membuat tawa Nesa terhenti. Ia menatap Randi dengan tatapan tak terbaca.
"Eh,"
"E-enggak! Bukan itu maksud gue ran."
"Terus apa? Kenapa Lo ngomong kayak gitu?" Randi memasang wajah yang begitu serius. Nampak kekecewaan terletak di dalamnya.
"Ran," Nesa menunduk.
Sedangkan Randi, dia seperti menahan tawa. Dan 5 detik kemudian, tawa Randi pecah seketika hingga membuat seisi kantin menoleh kepadanya.
"Lo kenapa?"
Randi berhenti tertawa.
"Selamat, anda kena prank. Itu kameranya udah gue Telen."
Suara Randi begitu keras hingga membuat seisi kantin tertawa karenanya. Kecuali Nesa, dia memasang wajah marah. Ia kemudian bangkit, kakinya berjalan menjauhi dari kantin dan menuju kelas.
Randi melihat Nesa pergi dengan kesal. Ia pun berlari mengejar gadis itu.
Nesa berjalan di sisi koridor. Di atasnya, banyak tanaman yang di simpan di atas tembok. Seorang siswa tak sengaja menyenggol satu tanaman yang disimpan di pot hingga membuat benda itu jatuh kebawah.Randi melihat kejadian itu. Dengan cepat ia mendorong Nesa dengan memeluknya.
Brak
Pot itu hampir mengenai kepala Nesa. Karna kecepatan penyelamatan Randi, nesa selamat. Tetapi mereka terjatuh dan terguling beberapa kali membuat tubuh Nesa merasa sakit.
"Akh!"
Randi mendengar rintihan Nesa. Laki-laki itu segera bangkit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Departure✓
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ ______ Ini kisah tentang seorang gadis yang memiliki seorang tetangga baru yang bersebelahan dengan rumahnya dan kini menjadi kekasihnya. Hubungan keduanya memang mulus, Namun tragedi pembunuh...