PART 1. Kebun Binatang

56.6K 5.8K 120
                                    

Alana berbaring dikasur empuk yang berukuran Kingsize. Benar-benar sial, setelah kejadian hujan-hujanan kemarin dia langsung demam tinggi. Ini semua karena cowok menyebalkan itu. Padahal dia tau Alana gadis yang lemah.

Terpaksa dia harus rebahan santai diatas kasur seperti mayat hidup. Sambil sesekali membuka ponsel untuk melihat WhatsApp atau sekedar melihat-lihat beranda instagram.

Yang Alana benci dari sakit adalah. Pertama, rasanya tubuhnya sangat lemas dan tidak bertenaga. Tidak bisa banyak berjalan dan berolahraga. Hanya rebahan diatas kasur seharian penuh. Bahkan hendak beranjak pun rasanya teramat malas.

Kedua, teman-teman Alana akan berbondong-bondong datang dan membawakan buah. Disaat itu dia merasa menjadi orang paling lemah. Dan juga, why mereka membawakan buah. Kamarnya seakan berubah menjadi toko penjual buah dadakan.

Yang ketiga, otaknya yang pintar mendadak buntu dan tidak bisa memikirkan apapun. Bahkan untuk sekedar mengetik lanjutan part cerita yang dia buat saja rasanya malas. Atau bisa dikatakan bodoh sesaat.

Jangan salahkan jika dia berbeda dengan mereka-mereka yang memilih pura-pura sakit dan bisa rebahan santai dirumah tanpa memikirkan tugas dari guru. Alana ya Alana, bukan seperti mereka.

Tok.. Tok.. Tok..

Gadis itu mendengar suara pintu diketuk, sepertinya itu mama atau bibi yang membawakannya makan siang.

"Masuk!"

Pintu perlahan terbuka, bukannya wanita paruh baya atau mamanya yang muncul. Malah nampak seorang pria yang datang dengan boneka gajah jumbo ditangannya. Dia nyengir kuda sembari menampakkan tampang watadosnya.

"Gue bawain kembaran lo" ujarnya mengejek.

"Pale lu!" sungut Alana kesal.

Datang bukannya minta maaf, dia malah mengejek. Siapa yang tidak kesal coba??

"Gue taruh di rak ya?" tanya Dean.

Ah iya Alana lupa, kamarnya memang beralih menjadi kebun binatang setelah Dean membawakan berbagai macam boneka binatang untuknya. Bahkan dia rela membelikan rak khusus. Boneka itu diberi sebagai permintaan maaf saat Dean berbuat salah padanya.

Dean berjalan dan menaruh boneka gajah itu di rak paling bawah. Membuat alis Alana saling bertaut, yah kasihan gajahnya masa dibawah sendirian. Dia sebagai pengelola kebun binatang merasa keberatan.

"Kok gajahnya dibawah sendirian?"

"Nanti kalo gue taruh atas raknya jebol, kasihan hewan lo yang lain mati ketindih" jawab Dean ngawur.

Alana langsung tertawa lepas mendengar candaan garing namun cukup menggelitik perut.

"Sakit kok masih ketawa!" cibir Dean sembari menghampiri Alana.

"Gue sakit! Bukan mati bodoh!"

Dean mendekat lalu duduk ditepi kasur gadis itu. "Kalo lo mati masih ketawa, fiks itu kunti"

"Pengen gue toyor deh" ucap Alana greget.

Cowok itu mendekatkan rambutnya pada Alana, "toyor nih toyor!"

Hal itu membuat Alana menahan tawa melihat tampang pasrah Dean yang terlihat lucu. Apalagi saat terbesit ide jahil dalam otak cerdiknya. Ide yang akan membuat Dean berteriak histeris setelah ini. Tunggu saja.

Perlahan dan hati-hati gadis itu mengambil parfum kesukaannya yang dia taruh diatas nakas, aromanya strawberry yang lembut dan menenangkan. Dengan gerakan kilat gadis itu menyemprotkan parfum itu tepat kerambut Dean.

Spontan cowok itu memekik kaget. Karena rambut kerennya yang beraroma maskulin kini berubah menjadi beraroma strawberry yang unyu-unyu. Alana langsung menyemburkan tawanya.

"AL!!"

"Gue rela lo toyor pala gue daripada lo semprotin menyan begitu!"

"Menyan moyang lo!" sentak Alana disela tawa. Enak saja mengejek parfum mahal miliknya.

"Sori, moyang gue nggak doyan menyan" sahut Dean santai.

"Terus doyannya apa? Toge!?" celetuk Alana.

"Doyannya bunga!"

Alis gadis berwajah pucat itu saling bertaut. Bedanya bunga sama menyan apaan oy!!?

"Bunga bank" sambung Dean lalu kembali tertawa ngakak.

"Dean goblok!"

"Alana pe-ak!"

"Dean monyet!"

"Alana cantik!" ucap cowok itu lebih lantang.

"Tapi bolong!!" tambahnya lalu tertawa ngakak.

"BO'ONG OGEB! EMANG LO KIRA GUE SUNDEL BOLONG!" sulut Alana dengan emosi menggebu-gebu.

"Nah itu ngaku"

"Pengen mati aja Ya Allah!"

Bukannya mencegah, Dean malah tersenyum kearah sahabatnya yang paling cantik itu sembari mengacungkan kedua jempolnya semangat.

"Bagus!"

"Ntar gue tahlilan kerumah lo, jangan lupa nasi boxs-nya ayamnya banyakin ya"

Sumpah pengen teriak. Semoga saja mama Alana nggak marah, semoga saja lampu nggak pecah, semoga saja rumah nggak ambruk, semoga saja kucing tetangga nggak nyemplung sumur.

"DEAAAAANN!!!!"

•••

Gimana part pertamanya?

Menghibur nggak sih?

Siders tinggalin jejak dong..huhu..

Kalian mau author sering-sering up??

Tinggal spam komen aja, ntar author langsung up deh😊

Salam hangat dari Thorr😁

DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang