PART 31. Jemput Gue!

21K 2.5K 17
                                    

Jemput gue!

Pagi-pagi buta Dean terbangun karena notifikasi ponselnya. Satu chat dari Alana yang membuat matanya langsung melek sempurna. Cowok itu segera mandi dan mempersiapkan seragam sekolahnya secepat kilat.

"Buru-buru banget sih De? Mau kemana?" tanya Venita dengan raut wajah bingung.

Dean nyengir. "Mau berangkat bareng Alana, bun."

"Bunda tau kan, kalau telat semenit aja dia ngomelnya sejam!" tambah Dean.

Venita tertawa pelan. "Berangkat ke sekolah?"

"Iyalah bun."

"Sepagi ini?"

Cowok itu hanya membalas dengan senyuman lebar, lalu segera mencium punggung tangan bundanya. Dia langsung berlari keluar dari rumah. Mengeluarkan motornya dari garasi dengan cepat. Dia tidak mau Alana mengomel karena dia telat semenit.

Sementara itu dilain tempat, seorang gadis masih memejamkan mata. Menikmati mimpi indahnya. Tidak menyadari ada orang yang beberapa menit lalu tiba dirumahnya dengan nafas ngos-ngosan. Dan sekarang sedang berdiri diambang pintu kamar dengan mata membulat sempurna.

"Semprul! Dianya masih tidur" gerutu Dean sambil menyenderkan tubuhnya pada tembok.

Dia memandangi wajah Alana dari jauh. Senyuman tersungging dibibirnya. Alana memang cantik, Dean mengakui itu. Banyak sekali cowok yang berusaha mendekati Alana tanpa gadis itu tau. Dean yang selalu mengusir para cowok itu.

"Loh? Siram aja nak Dean."

Cowok itu tersentak kaget mendengar suara wanita disebelahnya. Ternyata Rita yang datang membawa segelas susu hangat untuk Dean. Wanita itu menatap Alana dengan raut wajah jengah. Sekalinya kebo, tetaplah kebo!

"Kasihan tante. Nanti masuk angin Alana-nya" balas Dean kikuk.

"Hahaha..biarin, sekali-kali itu anak ditegasin."

Dean hanya membalas dengan tawa canggung. Lalu Rita pamit pergi setelah memberikan susu hangat untuknya. Dia terkekeh pelan sembari menatap Alana geli.

"Kalau lo Azril, udah gue siram pake air pel."

•••

Sejak tadi Dean menatap Alana dengan mata mendelik, cowok itu heran dengan Alana. Setelah bangun tidur bukannya minta maaf. Gadis itu malah mengomel karena Dean masuk kekamarnya tanpa minta izin dahulu.

"Nggak sopan tau. Dean!" sarkas gadis itu.

"Gimana gue mau minta izin? Lo masih molor, cebol!"

Alana menye-menye, lalu kembali fokus pada makanannya. Membuat Dean menghirup nafas dalam-dalam. Sabar Dean! Anggap aja lagi ujian SIM!

"Oh iya, lo udah minta izin belum?" tanya Alana malas.

Dean menatap bingung. "Izin?"

"Ya minta izin sama pacar lo! Lo kan mau nganterin gue. Emang dia nggak marah? Emang dia nggak--HBLPFTH"

Ucapan gadis itu terpotong saat Athala datang dan langsung menyumpal mulut Alana menggunakan bakwan. Untung saja Rita dan Farhan sedang pergi ke kondangan. Jika tidak, pasti Athala sudah kena omel habis-habisan.

"Pagi-pagi udah ngoceh. Burung aja kalah sama lo, Al" ujar Athala sembari duduk disamping gadis itu.

Alana mengunyah bakwan dengan susah payah. Dia menyipitkan mata kearah Athala.

"Lwo pwegie pawhei uwda gwhaguwein" tutur Alana tak jelas karena mengunyah bakwan.

"Hah? Apa? Yang jelas kalo ngomong" ejek Athala sambil menyemburkan tawa, begitu juga Dean.

Gadis itu menelan bakwannya. "Kampret kalian! Musnah aja sana!"

Keduanya bertos ria karena berhasil membuat Alana kesal di pagi yang indah ini. Sementara Alana meratapi nasib, setan kalau ketemu setan, kalau nggak gelud ya pesta.

"Lo mau ke rumah sakit bang?" tanya Alana.

Athala mengangguk.

"Tumben, biasanya dateng siang lo!"

Cowok itu merapihkan jas dokter yang dia kenakan lalu berdehem pelan. "Gue dilantik jadi dokter tetap spesialis jantung."

Alana langsung bertepuk tangan heboh. Akhirnya abangnya tidak menjadi pengangguran abadi.

"Keren lo bang." puji Dean.

Athala menaikkan dagunya angkuh. "Gue jamin kalau semua suster disana nanti terpesona sama gue."

Alana memperagakan orang mual.

"Kalau gue jadi suster disana, lo dateng langsung gue suntik rabies." ujarnya santai.

Athala mendengus. "Lo pikir gue anjing liar?"

Alana tertawa ngakak. "Lebih parah"

Cowok itu langsung berdiri, kemudian mendumel.

"Asem, ndue adi kelakuane laknat koyo ngene. Wes lah minggat wae aku!"

•••
Next berapa part nih..

DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang