Dengan mata berair Alana menatap nanar layar laptop yang menunjukkan adegan peperangan antara dua tokoh. Gadis itu memakan potato chips dipangkuannya dengan kunyahan kasar. Dia selalu begini saat menonton drama Korea dengan konflik berat.
"Huaa! Jangan putus dong!" gadis itu memekik kesal.
Dia menghempaskan laptopnya ke sisi kasur yang lain. Kakinya mencak-mencak layaknya cacing kepanasan yang menggelepar diatas teflon.
"Kenapa lu?" tanya sebuah suara dari ambang pintu.
Alana menoleh, melihat Dean berdiri sembari menyender di pintu. Kedua tangannya bersedekap didepan dada. Cowok itu masih memakai seragam sekolahnya. Apakah dia kerja kelompok sampai pukul sembilan malam!?
"Baru pulang lo?" sindir gadis itu.
Dean mengangguk pelan, kemudian menghampiri Alana. Dengan santai dia membaringkan tubuhnya dikasur. Paha Alana dia jadikan bantal untuk kepalanya. Membuat gadis itu mendengus pelan, namun tangannya mengelus rambut Dean.
"Gue capek Al." gumam Dean dengan mata terpejam.
"Kenapa?"
"Tadi gue nungguin angkot didepan rumah Lita, eh nggak ada yang lewat dong." curhat cowok itu. "Jadinya gue jalan dari rumah tu cewek ke rumah lo."
"Mana jauh banget lagi, pegel kaki gue." adu Dean.
Alana langsung tertawa, membuat mata cowok itu terbuka. Dia memandang sinis gadis yang menertawakannya itu.
"Sukurin. Tapi bagus loh, De. Itung-itung lo kecilin betis!" tutur Alana, dia kembali menyemburkan tawa.
Cowok itu berdecak pelan. "Dibawah itu sepatu siapa, Al?"
"Bang Atha udah pulang."
Mata Dean langsung membulat. "Oh ya!? Mana dia!?"
"Dirumah Kak Mey."
Cowok itu menghembuskan nafas pelan. Kemudian kembali memejamkan matanya. Lelah, kepalanya terasa pening karena menghadapi tingkah Lita yang sangat menyebalkan. Gadis itu berusaha caper padanya, namun tidak Dean hiraukan.
Beberapa saat terjadi keheningan. Sebelum sebuah suara mengalun merdu.
Everyone can see
Semua orang bisa melihat
There's a change in me
Ada yang berubah dariku
They all say
Mereka semua berkata
I'm not the same kid I used to be
Aku tidak seperti biasanyaMata Dean kembali terbuka. Dia melihat Alana yang bernyanyi lirih sembari memejamkan mata. Tangan gadis itu masih setia mengelus puncak kepala Dean. Membuat cowok itu tersenyum tipis, Alana selalu tau apa yang dia inginkan.
Don't go out and play
Tidak keluar dan bermain
I just dream all day
Aku hanya bermimpi sepanjang hari
They don't know what's wrong with me
Mereka tidak tahu apa yang salah denganku
And I'm too shy to say
Dan aku terlalu malu untuk berkataAlana menjeda sejenak. Dia menundukkan kepalanya, melihat Dean yang juga tengah menatapnya. Perlahan dia kembali bernyanyi melanjutkan pada bagian reff, diikuti suara Dean.
It's my first love
Ini cinta pertamaku
What I'm dreaming of
Yang aku mimpikan
When I go to bed
Saat aku pergi tidur
When I lay my head upon my pillow
Saat aku meletakkan di atas bantal
Don't know what to do
Tidak tahu harus bagaimanaKeduanya sama-sama tersenyum karena menikmati perpaduan suara mereka yang terdengar apik.
My first love
Cinta pertamaku
Thinks that I'm too young
Berpikir aku terlalu muda
He doesn't even know
Tidak bahkan tidak tahu
Wish that I could show him what I'm feeling
Kuharap aku bisa menunjukkan perasaanku padanya
Cause I'm feeling my first love
Karena aku merasakan cinta pertamakuAlana bertepuk tangan senang karena lagu itu bisa selesai dengan sempurna. Sementara Dean hanya terkekeh pelan. Memang terkadang Alana bersikap childish. Tapi sikapnya itu selalu menggemaskan dimata Dean.
Gadis itu kembali menunduk, menatap Dean polos. "First love lo siapa, De?"
Cowok itu bangkit, kemudian duduk disamping Alana. Tangannya meraih tangan mungil sahabatnya itu, menggenggamnya lembut. Mencoba memberikan kehangatan.
"Pengen tau aja, atau pengen tau banget?" goda Dean.
"Terserah!"
Dean tertawa. "My first love is you." ucapnya sembari mengecup punggung tangan Alana.
Gadis itu memekik. "Issh! Tangan gueee!"
Tawa cowok itu semakin menjadi-jadi. Menggoda Alana adalah kegemarannya. Jika Alana suka membully-nya, dia suka membuat gadis itu sebal dengan menggodanya. Keduanya sama-sama menganggap hal itu impas.
"Biasanya cewek-cewek baper loh Al kalau gue gituin." papar Dean.
Alana yang tengah mengusap tangannya langsung menoleh. "Ya karena gue beda sama cewek lain!"
Dean tersenyum sendu. Menatap Alana lembut. "Iya, lo beda."
Alana tertegun.
"Lo lebih gila." tambah Dean. Cowok itu langsung berlari keluar dari kamar Alana sembari tertawa terbahak-bahak.
"MUHAMMAD DEANO MALIIIK!"
•••
Ada yang punya siklus persahabatan begini?
Fiks! Ada yang saling suka!
Katanya temen sama cowok nggak bisa sahabatan. Bener ga?Kasih voment yuu..
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔
Humor"Pengen mati aja Ya Allah!" Bukannya mencegah, Dean malah tersenyum kearah sahabatnya yang paling cantik itu sembari mengacungkan kedua jempolnya semangat. "Bagus!" "Ntar gue tahlilan kerumah lo, jangan lupa nasi boxs-nya ayamnya banyakin ya." Ini b...