PART 45. GUE HIDUP!

21.7K 2.7K 14
                                    

Alana mengerjap-ngerjapkan matanya. Menyesuaikan cahaya yang cukup terang diruangan serba putih ini. Gadis itu memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut nyeri. Apa ini? Apakah operasi sudah selesai?

Alana berhasil?

"Gue hidup!?" pekik gadis itu dengan suara parau.

"Mama! Alana sadar, Ma!" terdengar suara Meyelsa berteriak.

Wanita itu menghampiri adiknya. Menatap Alana dengan air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Akhirnya adiknya sadar setelah mengalami koma hampir dua hari.

"Alhamdulillah! Terimakasih Ya Allah" Rita datang sambil mengucap syukur.

Sementara Alana menatap keluarganya terharu. Farhan masuk kedalam ruangan, disusul Athala yang masuk dengan jas dokter. Cowok itu segera mengecek kondisi Alana terlebih dahulu. Beruntungnya detak jantung Alana normal dan semuanya baik.

"Alana berhasil ma, pa, kak, bang!" ujar gadis itu tak percaya.

Rita mengelus rambut putrinya. "Mama tau kamu akan berhasil"

Mereka larut dalam kesenangan dan rasa terharu. Hingga Alana menanyakan sesuatu.

"Dean mana, ma?" tanya gadis itu sambil menatap ke sekeliling.

Rita tersenyum sendu. "Kamu istirahat aja dulu, nanti mama cerita, ya?"

Gadis itu mengerutkan kening. "Kenapa nggak sekarang aja? Aku nggak sabar pengen lihat dia kasih surprise apa"

Rita menoleh kearah Meyelsa dan Athala, mencoba meminta bantuan agar Alana mau menurutinya.

"Lo baru bangun udah cariin Dean. Bukannya ngobrol-ngobrol sama kita dulu" sindir Athala.

"Tau tuh! Nanti keluarganya Mas Fatih mau jengukin lo. Jadi jangan ngomong yang aneh-aneh!" peringat Meyelsa.

Alana mendengus. "Hm!"

•••

Alana diperbolehkan pulang karena gadis itu memaksa. Namun dia terus dipantau Athala saat dirumah. Setidaknya itu lebih baik daripada dirawat di rumah sakit. Gadis itu rindu dengan rumah karena tidak pulang selama sebulan lebih.

Salsa dan Keisya datang menjenguknya. Ketiga gadis itu asik merumpi didalam kamar Alana karena lama tidak berjumpa.

"Alana sayang.. Hiks.. Lo tambah kurus dong.. Hiks.." Salsa terisak sambil memeluk Alana.

"Utututu anak ayam gue, jangan nangis" tutur Alana.

Keisya hanya memandang dua orang itu sembari tersenyum. Apakah dia pengkhianat masih pantas berada diantara Salsa dan Alana?

"Maaf ya gue baru dateng sekarang, Al. Soalnya waktu gue tanya tante Rita, lo masih belum siuman" ujar Keisya.

Alana mengangguk sambil tersenyum. Dia merentangkan tangan kearah gadis itu.

"Kei! Mau peluk!" rengeknya.

Keisya terkekeh pelan. Dia lalu memeluk sahabatnya itu. Matanya terasa berair. Alana masih baik padanya setelah dia merebut Dean begitu saja. Sebenarnya terbuat dari apa hati Alana?

"Gue ikut sedih lo putus sama Dean" tutur Alana lirih.

"Are you okay?" tanya gadis itu sambil mengelus pundak Keisya.

Keisya mengangguk pelan. "Gue baik, Al. Harusnya gue yang tanya gitu sama lo"

Alana melepas pelukan mereka. Lalu menatap Keisya dengan sorot mata bingung.

"Gue tau lo suka sama Dean. Seharusnya gue nggak pacaran sama dia." ucap Keisya jujur.

Alana tersenyum teduh. "I'm good. Nggak perlu merasa nggak enak sama gue"

Keisya langsung menangis saat Alana mengucapkan itu. Spontan Salsa menenangkan gadis itu. Begitu juga Alana yang berusaha menenangkan Keisya.

"Lo baik banget, Al" tutur Keisya setelah tangisnya mereda.

Alana tersenyum haru. "Kalian juga baik banget!"

"Oh iya. Ngomong-ngomong soal Dean" ucap Alana tiba-tiba.

"Kok dia nggak jengukin gue, ya? Parah sih tu cowok, katanya mau temenin gue sampai selesai operasi" dumel Alana.

Salsa dan Keisya saling pandang. Lalu menatap Alana prihatin, Rita belum memberi tau tentang Dean? Pasti Alana akan shock mendengar berita ini.

"Al, lo belum tau, ya?" tanya Salsa lirih.

Mata Alana mengerjap polos. "Tau apa?"

"Dean udah nggak sekolah di sekolah kita" tutur Keisya ragu.

Alana mengerutkan kening. "Kenapa!? Dia di drop out!?"

"Bukan"

"Terus? Dia kenapa!?"

Athala muncul dari ambang pintu dengan membawa sebuah boneka teddy bear jumbo. Cowok itu membawa boneka itu ke kasur Alana dan meletakkannya disana.

"Dean dikirim kuliah di luar negri" jawab Athala.

"HA!? KOK BISA!?" Alana memekik kaget.

"Bisalah! Dia kan pinter. Ga kaya lo!" balas Athala santai.

Alana bersiap-siap hendak mengajukan beribu pertanyaan. Namun Athala buru-buru menyerahkan sebuah kertas.

"Semua jawaban ada disini, jangan cincong ke gue!"

•••
Yahh Dean pergi :(
Nextt part yuk!


DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang