Dean sudah kembali.
Buktinya cowok itu sejak tadi mengusili Alana yang sedang tidur dengan menoel-noel pipi gadis itu. Untung saja mata pelajaran fisika jam kosong hari ini. Jadi mereka tidak dihukum membersihkan toilet SMA yang tak karuan bentuknya.
"Heum.." Alana mengigau.
Membuat Dean terkekeh pelan. Sementara itu satu kelas menatap kedua insan itu sembari menopang dagu. Berandai-andai, betapa menyenangkan jika memiliki hubungan persahabatan seperti kedua orang itu. Tidak pernah bertengkar, dan terus bersama apapun resikonya.
"Bangun cebol. Ngebo mulu lo, ntar makin bantat loh." bisik Dean tepat ditelinga gadis itu.
Alana mendengus. "Berisik burik! Jangan gangguin gue!"
Dean menipiskan bibir. "Yah, padahal gue mau kasih yoghurt. Tapi lo-nya tidur, nggak jadi deh."
Gadis itu terbangun seketika dengan puppy eyes. Alana sangat menyukai yoghurt, tapi Rita melarang putrinya terlalu banyak meminum minuman bercita rasa kecut itu.
"Mana! Mana!" pinta Alana dengan kedua tangan menengadah.
Dean mengetuk-ngetuk dagu. "Tapi nggak gratis."
Alana langsung mengangguk. "Apapun gue lakuin demi yoghurt!"
Cowok itu tersenyum kemudian menganggukkan kepala beberapa kali. Dia menaruh yoghurt yang memang dia bawa dari rumah. Dean selalu membawa yoghurt, jaga-jaga jika Alana ngambek. Bisa dia sogok pakai minuman itu.
"Khusus hari ini lo panggil gue Mas Ganteng." papar Dean sembari menunjukkan senyum miring.
"Idih! Kurangi deh De jiwa-jiwa narsisisme lo itu."
"Yaudah deh. Gue minum aja" cowok itu membuka tutup botol yoghurt-nya.
"JANGAAAN!"
Alana langsung merebutnya hingga isinya hampir tumpah. Dean mengelus dada pelan. Gadis yang satu ini tidak ada sifat feminin sama sekali.
"Oke. Sehari doang Mas Ganteng!" tutur gadis itu kesal.
Dean tersenyum penuh kemenangan. "Oke, deal bol"
•••
Didalam supermarket Alana mengambil beberapa jenis snack sambil bersenandung riang. Sementara Dean mendorongkan troli belanja gadis itu dengan raut wajah kesal. Venita menyuruh dia dan Alana berbelanja kebutuhan rumah.
Disaat Alana berjalan melewati bagian popok bayi, dia merasakan ponselnya bergetar. Gadis itu membukanya, ternyata notifikasi kalau kuotanya habis. Dia meringis, sementara Dean berpura-pura memilah popok bayi agar Alana tidak merengek minta dibelikan kuota.
Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba datang mbak-mbak SPG dengan senyuman sumringah.
"Selamat datang mbak. Ini popok bayi kualitas terbaik, yang paling laku dibulan ini. Dijamin si dedek nyaman mbak pakai popok ini." tawar salah seorang SPG.
"Apalagi sekarang lagi ada diskon flash sale loh mbak. Saya jamin mbaknya akan suka dan puas."
Dean menahan untuk tidak menyemburkan tawanya saat melihat wajah Alana memerah. Pasti gadis itu malu. Namun detik kemudian dia ikut tersentak karena ucapan mbak-mbak SPG itu.
"Oh, sama suaminya ya mbak? Wah cocok banget mbak. Pasti nikah muda ya?" tanya SPG itu sambil tersenyum ramah.
Kedua muda-mudi itu tersenyum canggung. Bingung harus menjawab bagaimana.
"Iya mbak, makasih sarannya. Kami mau lihat-lihat dibagian sana dulu." tutur Dean kikuk sambil menarik Alana menjauh dan tangan kirinya mendorong troli.
Mereka sama-sama menghela nafas lega setelah jaraknya cukup jauh dari mbak-mbak SPG itu.
"Gila, gue malu parah!." tutur Alana sambil tertawa canggung.
"Apalagi gue bol. Punya istri kaya lo malu-maluin."
Tawa Alana terhenti. "Lo pikir gue mau jadi istri lo!?"
"Kenapa enggak? Gue ganteng, pinter. Suami idaman banget, lo beruntung kalo dapet gue." tutur Dean sombong.
"Gemess banget deh Mas Ganteng! Pengen gue lempar ke segitiga bermuda!" ujar Alana sambil menarik kedua pipi Dean keras.
"Ashh..aduh!"
Membuat cowok itu mengaduh kesakitan. Sementara orang-orang yang menyaksikan nampak gemas melihat dua orang itu. Bahkan mbak-mbak SPG berteriak dari kejauhan.
"ROMANTIS BANGET MBAK SAMA MASNYA!"
Alana langsung menundukkan kepalanya, menutup bagian depan wajahnya menggunakan telapak tangan.
"Sumpah, gue nggak bakalan kesini lagi." bisik Alana malu.
•••
Maaf kalau author gabisa bikin uwu-uwu!
Gapernah uwu-uwuan soalnyaShare, voment, dan tambahkan ke perpustakaan kalian❤
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔
Humor"Pengen mati aja Ya Allah!" Bukannya mencegah, Dean malah tersenyum kearah sahabatnya yang paling cantik itu sembari mengacungkan kedua jempolnya semangat. "Bagus!" "Ntar gue tahlilan kerumah lo, jangan lupa nasi boxs-nya ayamnya banyakin ya." Ini b...