Bukannya pergi ke sekolah. Alana malah mengajak Dean pergi ke Galeri Nasional Indonesia. Katanya gadis itu ingin mencari foto yang instagramable. Dean bisa apa? Sesuai perjanjian kemarin, Dean harus menuruti semua kemauan Alana.
"Serius harus kesini? Kita pake seragam sekolah loh, nanti kalau diusir gimana?" tanya Dean malas.
Alana bersedekap. "Nolak? Lo nggak mau nemenin gue!?"
Dean menggeram tertahan, dia mengelus-elus puncak kepala Alana kuat lalu merangkul pundak gadis itu, menariknya masuk kedalam. Daripada berdebat disini, lebih baik Dean menurut.
"Mbak, mas. Bagi siswa sekolah tidak diperbolehkan masuk pada jam pelajaran" ujar penjaga, mencegat langkah keduanya.
Alana memasang tampang memelas. "Saya kesini disuruh guru loh pak. Untuk me-review objek wisata"
Penjaga itu berdehem pelan, lalu berkacak pinggang. Dia meneliti Alana dan Dean dengan mata tajamnya.
"Saya nggak percaya, tunjukan dulu identitas atau surat dari sekolah!" balas penjaga itu tak terbantahkan.
Alana langsung mencubit pinggang Dean pelan. Berusaha meminta bantuan pada cowok itu. Dean yang mengerti kembali menghela nafas.
"Saya tau bapak kerja disini, kami juga datang untuk menuntut ilmu. Masa dilarang?" tanya Dean.
Penjaga itu kicep.
"Awas aja kalau kalian bohong" ucapnya penuh peringatan.
Alana cengar-cengir kemudian menarik Dean masuk kedalam. Membuat penjaga keamanan itu geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya. Kemudian dia menggerutu.
"Pasangan jaman sekarang"
•••
Baru saja mereka keluar setelah mendapatkan entah ratusan foto selfie. Alana memposting beberapa foto di akun instagramnya, dan mendapatkan berbagai komentar. Ada yang mengatakan kalau keduanya sangat manis, ada juga yang menghujat Alana.
"Ih Alana mau banget jalan sama pacarnya temen sendiri, emang nggak punya muka." Alana membaca komentar pedas itu dengan kalem.
Membuat Dean yang sedang memakan cilok menoleh. Cowok itu melirik ponsel Alana yang penuh dengan celetukan pedas dan bahkan beberapa umpatan dari orang-orang.
"Kenapa sih? Mereka sensi banget?"
"Lagian gue pengen seneng-seneng dulu sebelum jauh sama lo, ya gak?" tutur Alana sambil menyenggol lengan Dean.
Cowok itu terbatuk pelan. "Jauh? Lo mau kemana?" tanyanya dengan nada tinggi.
Alana memandang bingung. "Santai aja mas! Nggak usah ngegas."
"Lagian lo aneh, mau pergi kemana coba?" gumam Dean yang masih terdengar ditelinga Alana.
Membuat gadis itu tertawa sumbang. "Lo yang aneh!"
"Kok gue?" Dean menunjuk diri sendiri.
"Lo itu punya pacar. Nggak sepantasnya gue ngintilin lo terus kaya dulu" papar Alana.
Cowok itu menaikkan kedua alisnya. Seakan tidak setuju dengan pendapat yang Alana buat.
"Keisya pasti ngerti kok" balas cowok itu dengan santainya.
Alana mendengus keras.
"Ya menurut lo? Dia nggak sakit hati gitu kalau gue ngikutin lo terus? Pasti dia ada rasa risih lah!"
"Al! Lo nggak bisa sendiri." ujar Dean memelas.
Gadis itu mengalihkan pandang. "Gue tau gue penyakitan, tapi gue pengen kaya orang-orang. Bisa bebas kemanapun sendirian"
Dean menggenggam tangan gadis itu, mengelusnya pelan dan lembut. Alana ingin berteriak saja! Kenapa sikap Dean harus selembut ini dan membuat hati Alana semakin hancur?
"Al, Keisya pasti ngerti--"
"GUE YANG SAKIT HATI!" potong Alana dengan bentakan.
Cowok itu tersentak.
Alana menoleh dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa lo pura-pura nggak tau didepan gue?" tanya gadis itu.
"Pura-pura nggak tau soal apa!?" balas Dean tak mengerti.
Gadis itu terisak. "Perasaan gue."
"Lo tau gue suka sama lo" cicit gadis itu lirih.
Dean diam ditempat, tidak bisa berkata-kata. Bahkan Alana dengan terang-terangan mengatakan perasaan didepannya. Mendadak dia tidak tau harus berbuat apa.
"Gue udah sakit. Jadi gue mohon, jangan bikin gue hancur"
"Al" panggil Dean frustasi karena Alana semakin melantur.
"Apa?" tanya Alana, mencoba tegar.
"Gue nggak akan bikin lo hancur" ucap cowok itu sembari mengusap air mata Alana.
"Lo cinta sama Keisya?" tanya Alana tiba-tiba.
Cowok itu diam.
"Jawab!" bentaknya.
Dean masih diam. Alana semakin terisak. Dia memukul dada Dean kemudian mengumpat.
"Lo brengsek!"
•••
Next lagii yuk!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL | Friend Into Lover| Lengkap✔
Humor"Pengen mati aja Ya Allah!" Bukannya mencegah, Dean malah tersenyum kearah sahabatnya yang paling cantik itu sembari mengacungkan kedua jempolnya semangat. "Bagus!" "Ntar gue tahlilan kerumah lo, jangan lupa nasi boxs-nya ayamnya banyakin ya." Ini b...