Nate berjalan dengan cepat tanpa memperhatikan ke mana ia melangkah. Jauh di lubuk hatinya, ia berharap Julian tidak melihatnya tadi. Namun, jelas-jelas pria itu memandang ke arahnya tanpa berkedip. Nate menghentikan langkahnya dengan ragu. Haruskah ia kembali untuk menyapanya?
Untuk apa? Batin Nate merutuk dirinya sendiri setelah melihat seorang gadis yang bersama dengan Julian. Seharusnya Nate sudah menduga hal itu akan terjadi, Abby sudah memperingatkannya soal ini. Namun, Nate tidak pernah berpikir Julian akan benar-benar memiliki kekasih.
"Nate, ada apa? Kenapa kau buru-buru pergi begitu?"
Nate berbalik. Astaga, ia lupa Marco sedang bersamanya. "Tidak ada apa-apa. Kita lewat jalan lain saja, ya?"
"Siapa pria tadi? Kenapa dia melihatmu seperti itu? Apa kau mengenalnya?" tanya Marco sambil menyejajarkan langkah Nate. Ya, kan? Bahkan Marco menyadari Julian melihatnya.
"Dia... suamiku," jawab Nate pelan.
"Suamimu?" ulang Marco kaget.
"Maksudku, mantan suami." Nate meralat.
"Kau memiliki mantan suami? Di sini? Kupikir ini pertama kalinya kau datang ke Stockholm."
Nate menghabiskan perjalanan mereka ke Södermalm dengan menceritakan tentang Julian. Namun, Marco memiliki reaksi berbeda dengan Philip.
"Kenapa kau masih mau menyusul pria seperti itu? Dia jelas tidak peduli padamu," sungut Marco.
"Sebenarnya dia tidak seperti itu," kata Nate, membela Julian.
"Dia memang perhatian padamu, tapi itu dulu, waktu kalian masih kecil. Paling-paling orang tuanya yang menyuruh dia untuk menjadi teman baikmu. Aku berani bertaruh, pasti orang tuanya juga yang memintanya untuk menikahimu. Jika tidak, mana mungkin dia mengabaikanmu dan bermanis-manis pada gadis-gadis lain setelah kalian menikah. Bisa saja dia melakukan itu agar kau yang meminta bercerai dengannya."
Nate tidak menjawab. Ia memang tidak pernah memikirkan kemungkinan itu, tapi ia juga yakin Julian tidak seperti itu.
"Kulihat dia bersama seorang gadis tadi," lanjut Marco. "Kau bahkan tidak tahu dia sudah memiliki kekasih lagi? Padahal kau jauh-jauh ke sini untuk menemuinya."
"Kita berpisah di sini saja," kata Nate akhirnya saat mereka tiba di ujung gang tempat tinggal Nate. "Lebih baik kau cepat-cepat pulang. Kau juga pasti lelah setelah bekerja tadi."
Nate berbalik pergi, tetapi ia tidak langsung pulang ke flatnya. Langkahnya membawanya ke taman dekat Eriksdalslunden, menyusuri jalan setapak dengan pepohonan di kiri kanannya. Sel-sel otaknya berusaha merangkaikan pemandangan yang dilihatnya tadi. Kenapa tidak ada yang memberi tahunya jika Julian sudah memiliki kekasih?
Nate duduk di sebuah bangku di bawah pohon yang menghadap ke arah kanal. Ia ingin menanyakannya pada Rick, seharusnya Rick yang lebih tahu soal itu. Namun, pasti pria itu sedang sibuk jam segini. Jadi, Nate duduk di sana hingga matahari terbenam dan menghubungi Rick setibanya di rumah.
"Aku bertemu dengan Julian di Gamla Stan tadi," kata Nate setelah Rick menjawab teleponnya.
"Oh ya? Lalu bagaimana reaksinya? Apa dia melihatmu? Atau kau hanya melihatnya dari jauh seperti yang setiap hari kau lakukan?" tanya Rick.
"Dia bersama seorang gadis. Kau tahu siapa dia?"
"Seorang gadis? Seperti apa orangnya?"
"Seperti apa?" ulang Nate bingung. "Memangnya ada berapa gadis yang dia kenalkan padamu?"
"Bukan begitu. Maksudku, aku bisa menanyakannya pada Julian nanti. Siapa tahu itu salah satu temannya."
"Aku tidak terlalu memperhatikannya. Aku langsung pergi setelah melihat mereka tadi." Nate terdiam sesaat. "Aku jadi teringat mimpiku. Dia benar-benar belum menikah lagi selama tinggal di sini, kan? Kau tidak sedang menyembunyikannya dariku, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...