"Permisi, aku ingin bertanya. Apa klinik ini juga memiliki tempat penampungan hewan?"
Marco melongok dari balik pintu ruang perawatan. Dilihatnya seorang pria tinggi berambut cokelat sedang berdiri di meja depan. Pria itu berhidung mancung dengan garis rahang yang menyempurnakan wajahnya yang tampan. Marco langsung menebak, pasti pria itu sudah meluluhkan banyak perempuan di sekitarnya. Diam-diam Marco iri dengan penampilan pria itu.
"Ya, betul. Ada yang bisa kubantu?" balas Jeanette yang sedang berjaga di meja depan.
"Ah, aku ingin tahu jika ada seorang sukarelawan bernama Matilda Powell di sini," kata pria itu.
Marco yang tadinya hendak masuk langsung kembali melongokkan kepalanya begitu mendengar nama Nate disebut. Siapa pria ini? Nate tidak pernah bercerita ada kerabat yang akan mengunjunginya.
"Ah, maksudmu Nate?" tanya Jeanette. "Dia..."
"Aku mengenal Powell. Ada yang bisa kubantu?" sahut Marco sambil buru-buru keluar ke meja depan.
"Perkenalkan, aku Keith Watson," kata pria itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Marco. "Aku teman Nate, kami pernah bekerja di perusahaan yang sama di UK. Kudengar kini dia menjadi sukarelawan di Stockholm. Jadi, aku berkeliling mencari klinik hewan dan tempat penampungan."
Marco menyalami pria bernama Keith itu sambil mencari ingatan jika Nate pernah menyebutkan nama Keith di depannya. Dari UK? Tunggu, mungkinkah...
"Nate memang pernah beberapa kali membawa hewan yang ditampungnya untuk berobat ke sini, tetapi dia tidak bekerja di sini," kata Marco akhirnya, tidak mengacuhkan ekspresi protes yang dilemparkan Jeanette padanya.
"Ah, begitukah? Boleh aku tahu, di mana penampungan tempat dia bekerja?" tanya Keith.
"Jika aku tidak salah ingat, sepertinya dia bekerja di bagian utara Kungsholmen," jawab Marco asal. "Jika kau tidak keberatan, boleh aku tahu keperluanmu? Kau tahu, hanya untuk alasan keselamatan. Aku tidak bisa memberikan informasi tentangnya kepada orang lain begitu saja."
"Aku ingin menemuinya untuk urusan pribadi. Bisa aku pinjam pulpen dan kertas?" Keith menerima kertas dan pulpen yang disodorkan oleh Jeanette lalu menuliskan sesuatu di sana. "Ini nomor teleponku. Tolong berikan pada Nate jika kau bertemu dengannya. Tolong sampaikan juga padanya, aku akan berada di kota ini hingga aku bisa menemuinya."
"Baiklah. Akan kusampaikan jika dia datang lagi," jawab Marco sambil menerima kertas yang disodorkan.
"Boleh kutahu namamu?"
"Aku Marco Bianchi."
"Terima kasih informasinya, Tn.Bianchi. Kalau begitu, aku permisi dulu."
Keith mengangguk sopan sambil memamerkan senyumnya yang menawan kemudian keluar meninggalkan klinik. Setelah memastikan Keith sudah pergi, Marco segera naik ke lantai atas sambil membawa kertas berisi nomor telepon tadi. Nate sedang membersihkan salah satu kandang yang sudah kosong saat Marco tiba.
"Nate, aku langsung mengerti, kenapa kau bisa berpaling padanya. Dia memang menawan," kata Marco dengan napas tersengal. "Aku bisa melihat aku sedikit lebih tinggi darinya, tapi dia terlihat lebih menarik."
Nate mengernyitkan dahi. "Apa yang kau bicarakan?"
"Pria bernama Keith Watson barusan datang mencarimu." Marco menyodorkan kertas tadi pada Nate. "Dia menitipkan ini padaku. Dia bilang dia akan berada di kota ini sampai dia bertemu denganmu."
Nate tertegun melihat kertas di tangan Marco. Ia tidak pernah memberi tahu nama lengkap Keith. Ia bahkan tidak ingat pernah menyebut nama Keith sama sekali di depan Marco. Berarti Keith benar-benar datang mencarinya ke Stockholm?
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...