Siang itu Nate sedang membagikan makan siang untuk setiap hewan yang ada di penampungan. Perasaannya gembira karena mengingat ia melakukan hal ini bersama Julian kemarin, tetapi merasa kesepian di saat yang sama. Nate rindu, walau mereka telah menghabiskan waktu bersama sepanjang hari.
Frida memberi tahunya tadi bahwa kemarin Julian bertanya jika dia bisa mengadopsi salah satu bayi kue. Namun, karena bayi-bayi itu masih menyusu, jadi mereka belum bisa dilepaskan. Frida menawarkan hewan lain untuk diadopsi, tetapi Julian hanya ingin salah satu dari bayi-bayi itu. Akhirnya Julian memberikan donasi berupa uang dalam jumlah yang cukup besar, walau Frida tidak menyebutkan nominalnya. Sebenarnya Julian juga meminta Frida untuk tidak memberi tahu Nate, tetapi Frida tetap harus menyampaikan pada Nate bahwa salah satu bayi itu akan diadopsi oleh Julian nanti.
"Julian pandai mengasuh anak-anak. Dia sudah mengasuhku sejak kecil, jadi pasti kalian akan baik-baik saja," kata Nate pada bayi-bayi kue.
Nate mengeluarkan ponselnya. Tidak ada pesan balasan dari Julian sejak Nate mengucapkan selamat pagi tadi. Sepertinya pria itu masih sibuk sehingga tidak sempat melihat ponselnya.
"Kau bersenang-senang dengannya kemarin?" tanya Marco.
Nate melirik Marco. Sepertinya dia membicarakan tentang Julian. Nate hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia terpaksa pergi makan siang bersamanya karena pria itu mengeluhkan Nate yang menurutnya telah berubah.
"Apa yang kau lakukan padanya sehingga dia tiba-tiba kembali padamu?" tanya Marco curiga.
"Tidak ada. Hanya menjadi diriku sendiri," jawab Nate. Ia tidak bisa mengatakan bahwa Julian belum sepenuhnya kembali padanya, atau bagaimana pria itu menyiratkan kecemburuannya pada Marco.
Nate mengecek ponselnya sepanjang hari, tetapi tidak ada pesan atau telepon yang terlewat dari Julian. Bahkan hingga beberapa hari kemudian. Nate mulai merasa cemas. Mungkinkah Julian tidak suka saat Nate tiba-tiba menciumnya? Nate merasa tidak enak hingga ia juga tidak berani mengirim pesan pada Julian untuk menanyakan kabarnya. Nate juga sama sekali tidak melihatnya selama ia nongkrong di restoran Philip. Ke mana Julian?
Nate berbaring di tempat tidur sambil memandangi langit-langit kamar. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, tetapi matanya masih sulit untuk dipejamkan. Nate mengira-ngira, siapakah yang harus dia tanyakan mengenai keberadaan Julian besok? Rick atau Sophie? Namun, keduanya tidak ada yang tahu bahwa Nate telah berhubungan lagi dengan Julian—kecuali Julian telah menceritakannya pada salah satu dari mereka.
Ponsel di sampingnya bergetar. Nate terduduk begitu melihat nama Julian di layarnya. Ia merasa senang sekaligus cemas. Kenapa Julian meneleponnya—terutama jam segini?
"Halo," ucap Nate, berusaha untuk tidak terdengar terlalu antusias. Namun, tidak ada jawaban. "Julian?"
"Ya," balas Julian dari ujung telepon.
Nate menghela napas lega. "Ada apa? Kau belum tidur?"
"Apa aku membangunkanmu?"
"Tidak, aku belum tidur. Apa terjadi sesuatu?"
Terdapat jeda selama beberapa saat. Yang bisa Nate dengar hanya suara napas Julian.
"Julian?" Nate memanggil lagi.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya baru selesai bekerja," sahut Julian. "Kupikir kau akan mencariku karena aku tidak mengabarimu selama berhari-hari."
"Aku memang mengira-ngira ke mana kau pergi, tapi kupikir kau sedang sibuk. Jadi, aku tidak ingin mengganggumu."
Julian terdengar mendesah. "Aku tidak bisa tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...