"Nate, dia datang lagi."
Nate mengikuti Annie melihat keluar melalui jendela dapur saat sebuah mobil memasuki halaman rumahnya. Kemudian mereka keluar dari dapur dan mengintip ke arah ruang tamu. Kali ini pria itu datang sendirian. Untuk apa lagi dia datang ke sini? Padahal Nate sudah menolak lamarannya.
Pria bernama Julian ini tiba-tiba muncul selama dua minggu terakhir. Mom dan Dad bilang selama ini dia berada di Jepang untuk kuliah dan bekerja. Mereka juga bilang Julian yang sering menemani Nate sejak kecil, dia juga kakaknya Rick, tetapi Nate sama sekali tidak mengingatnya.
Kemudian beberapa hari yang lalu Julian datang bersama orang tuanya. Tentu saja Nate mengenal Tara dan Will, mereka kerabat dekat Mom dan Dad. Setelah mereka pulang, tiba-tiba Mom dan Dad mengatakan bahwa mereka datang untuk melamar Nate.
Tentu saja Nate menolak. Ia marah besar setelah mengetahui orang tuanya menyanggupi tanpa persetujuan darinya. Mungkin Julian memang bukan orang asing bagi mereka, tetapi Nate tidak mengenalnya. Bagaimana mungkin orang tuanya tega menikahkan putri bungsu mereka dengan orang yang tidak dikenalnya?
"Kenapa kalian tidak jodohkan dia dengan Annie saja?" protes Nate saat itu.
"Dia hanya ingin menikah denganmu," balas Dad.
Nate tahu itu hanya akal-akalan Dad saja. Ia bersikeras agar mereka bicara pada Julian untuk menarik lamarannya kembali. Mungkinkah dia ke sini untuk membicarakan hal itu?
Mom memanggil Annie untuk mengantarkan minuman untuk Julian ke ruang tamu. Nate mengikutinya keluar dari dapur, tetapi ia berbelok ke arah berlawanan sambil melirik ke arah Julian. Sejak kemarin Annie meributkan wajahnya yang tampan—yang sebenarnya tidak bisa dibantah oleh Nate. Namun, dengan rambutnya yang sebahu, dan matanya yang tajam saat menatap Nate, ia lebih seperti tokoh antagonis di televisi.
Nate menaiki tangga lalu pergi ke kamarnya sendiri. Ia sedang membaca sebuah novel sambil berbaring di kasur ketika pintu kamarnya diketuk dari luar. Nate menurunkan buku yang sedang dibacanya dan langsung terduduk begitu Julian melongokkan kepalanya di pintu.
"Boleh aku masuk?" tanya Julian.
Nate hanya mengangguk canggung. Julian masuk ke kamar dan menutup pintu di belakangnya, membuat Nate menyambar semua bantal yang dimilikinya, dan meletakkannya di pangkuannya. Julian berdiri di hadapan Nate, sementara Nate hanya menunduk.
Tiba-tiba Julian berjongkok sambil memiringkan kepalanya, seolah sedang berbicara dengan anak kecil. "Hai."
Nate meliriknya. Julian sedang menatapnya dengan lembut.
"Aku sudah kembali," ucap Julian. "Kau masih tidak ingat padaku, ya?"
Nate menggeleng sambil tetap waspada. Kemudian Julian meraih tangan Nate yang berada di atas bantal.
"Aku datang untuk menjadikanmu istriku, seperti yang pernah kujanjikan padamu. Kau bersedia menikah denganku, kan?"
Entah bagaimana Nate merasa tersihir dan luluh di bawah tatapannya. Semenjak itu Nate mulai ikut disibukkan dengan persiapan pernikahannya yang akan dilangsungkan empat bulan lagi, walau secara keseluruhan Mom dan Tara-lah yang mengurusnya. Julian juga tidak bisa sering-sering menemuinya karena ia sudah disibukkan dengan pekerjaannya yang baru setelah memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di Jepang, tetapi pria itu meneleponnya setiap malam. Dia pandai dalam memulai percakapan dan mampu membuat Nate berbicara di telepon sepanjang malam hingga tertidur dengan ponsel di telinganya.
Perlahan hati Nate terbuka untuknya. Julian begitu manis, ia mampu membalikkan suasana hati Nate dengan mudah. Suatu hari Nate dipusingkan oleh kesalahan pada gaun pengantinnya, padahal hanya tinggal seminggu lagi sebelum pernikahan mereka. Julian datang untuk menghibur Nate, walau dia sendiri lelah karena baru saja kembali dari urusan pekerjaan di luar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...