¤ 40 - Hardest Words

1.6K 144 228
                                    

Nate, tolong sampaikan pada Julian, terima kasih atas buku yang dibawakannya. Sean sangat menyukainya dan memintaku untuk membacakannya setiap malam.

Nate membaca pesan dari Annie dengan kening berkerut. Buku? Ia tidak ingat Julian pernah mengatakan akan mengirimkan buku untuk Sean. Nate membaca ulang pesan itu. Tunggu, dibawakannya. Bukankah itu artinya Julian membawakan buku untuk Sean? Nate segera menelepon kakaknya itu untuk meminta penjelasan.

"Julian memang datang ke Brighton minggu lalu. Kau tidak tahu?" Annie balik tanya dari ujung telepon.

Nate tercengang. "Dia memang pergi untuk urusan pekerjaan minggu lalu, tapi dia tidak pernah bilang akan pulang ke UK, apalagi ke rumah Mom."

"Yah, Dad bilang Julian memang hanya mampir sebelum kembali ke Stockholm, seperti yang biasa dia lakukan. Aku tidak bertemu langsung dengan Julian, tapi kudengar Mom mengeluhkan tentangmu padanya. Mom juga memarahi Julian karena datang sendirian, alih-alih memulangkanmu karena kau sudah merepotkan Julian selama di sana."

Nate memijat pelipisnya. Mom selalu seperti itu. Padahal dia sendiri yang membuat Nate tidak bisa pulang.

"Mom juga gelisah karena Julian mengatakan dia yang memintamu untuk tetap tinggal," lanjut Annie. "Bukankah kau mengatakan pada Mom bahwa Julian sudah memiliki kekasih di sana? Lalu, kenapa dia masih menahanmu?"

"Itu hanya salah paham. Julian sudah menjelaskannya padaku. Gadis itu bukan kekasihnya." Nate menghampiri jendela. Ia tertegun saat melihat Keith melintas di seberang jalan dan masuk ke salah satu kafe. "Uh... Annie, ada yang ingin kukatakan padamu. Berjanjilah, kau tidak akan menceritakannya pada orang lain, terutama Mom."

"Tentu saja. Memangnya kapan aku pernah membocorkan rahasiamu?"

Nate menggigit bibir bawahnya. "Begini, kau ingat dengan Keith?"

"Rekan kerjamu yang tampan yang pernah berhubungan denganmu?"

"Bisakah kau lewatkan saja bagian tampannya? Yah, walau sekarang dia memang lebih tampan dari terakhir kali aku bertemu dengannya." Nate berusaha jujur. Keith memang tampan dilihat dari sisi mana pun.

"Maaf, maaf. Apa yang terjadi dengannya?"

Nate bergerak menjauh dari jendela, menyadari kalau-kalau Keith bisa melihatnya dari luar. "Dia sudah bercerai dengan istrinya, lama sekali. Sekarang dia ada di sini, di Stockholm. Dia menginginkanku kembali padanya."

Jeda selama beberapa saat. Kemudian Annie terdengar memekik tertahan. "Sebentar, aku sedang bersama Sean. Aku pindah ke dapur dulu."

Mereka berbicara cukup lama. Memang sekarang bukan saat yang tepat untuk berbagi cerita seperti ini, tetapi Annie akan sulit dihubungi di malam hari karena harus menemani suaminya. Nate menceritakan apa saja yang ia lakukan bersama Keith, termasuk seluruh pembicaraan mereka.

"Oke, aku akan memberi pendapat dari sudut pandang orang yang mengenalmu dan Julian," kata Annie. "Aku akan mengatakan, pertahankan hubunganmu dengan Julian. Kau sudah sejauh ini, hubunganmu dengannya juga jauh lebih baik. Kau hanya perlu menunggu hingga lukanya pulih, dan kalian bisa berbahagia lagi. Dialah sumber kebahagiaanmu. Aku tidak bisa membayangkan jika kau kembali berpisah dengannya."

"Aku tahu. Aku memang tidak pernah memiliki niat untuk memilih antara Julian atau Keith." Nate berbisik karena ia bisa mendengar suara Marco di luar ruangan.

"Tapi," Annie sengaja memberi jeda agar terdengar dramatis. "Dari sudut pandang orang yang tidak mengenal kalian, aku akan menyarankan kau untuk memilih Keith. Dia jelas datang untukmu, dia jelas mencintaimu, dia jelas mengungkapkan ingin memilikimu. Maksudku, lebih baik memilih sesuatu yang memiliki kejelasan daripada menunggu yang tidak pasti."

Because It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang