Siap-siap sakit gigi! Hihi
♤♡◇♧
Julian mengemudikan mobilnya menuju klinik. Ia ingat Nate pernah mengatakan Marco membantunya mencarikan tempat tinggal. Walau Julian enggan meminta bantuan pada Marco, tetapi dia tidak punya pilihan lain.
"Nate tidak datang hari ini. Dia sedang flu," kata Frida begitu Julian muncul di depan pintu.
"Bisa aku bertemu dengan Bianchi?" pinta Julian.
Salah seorang staf masuk untuk memanggil Marco. Pria itu tidak terlalu senang saat melihat Julian di sana.
"Matilda sedang sakit. Dia sedang membutuhkanku," kata Julian.
Mata Marco melebar. Ia masuk tanpa berkata apa-apa dan muncul kembali dengan tas selempangnya. Julian buru-buru menghentikannya.
"Aku hanya butuh alamat flat tempatnya tinggal," kata Julian.
"Tapi aku memiliki kunci cadangan flatnya," balas Marco.
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat. Frida sempat cemas karena merasakan ketegangan di antara mereka berdua.
"Kalau begitu, kita pergi dengan mobilku," kata Julian akhirnya.
Setelah berpamitan dengan Frida, Julian dan Marco pergi dengan mengendarai mobil Julian. Mereka tidak saling bicara sepanjang perjalanan, bahkan hingga tiba di flat Nate. Mereka sempat terkejut melihat kunci unit Nate masih tergantung di luar pintu.
"Matilda?" panggil Julian sambil mendorong pintu hingga terbuka.
Nate sedang berbaring menelungkup di tempat tidur dengan ponsel tergeletak di sampingnya. Julian membalik tubuh Nate dengan hati-hati. Wajahnya sangat pucat, napasnya memburu, dan keringat dingin membanjiri tubuhnya. Julian meraba dahi Nate dan merasa tangannya seperti terbakar.
"Dia demam tinggi," gumam Julian. "Tolong bantu aku. Kita bawa dia ke rumah sakit."
Marco membantu Julian menaikkan Nate ke punggungnya. Ia juga membukakan pintu untuk Julian dan membantu memasukkan Nate ke mobil. Marco menemani Nate di kursi tengah, sementara Julian menyetir.
"Aku tidak menyentuhnya, jadi perhatikan jalanmu. Kalau kau berkendara seperti itu, kita semua yang akan dikirim ke rumah sakit," tukas Marco setelah menyadari Julian berkali-kali meliriknya melalui rear mirror.
Julian mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Nate langsung dibawa ke IGD dengan Marco menemaninya karena Julian harus pergi ke bagian administrasi. Julian segera menyusul Marco ke IGD setelah menyelesaikan data-datanya. Nate sedang berbaring dengan infus di tangan kirinya.
"Dokter bilang Nate dehidrasi, tekanan darahnya juga rendah. Tadi mereka sudah mengambil sampel darahnya untuk diperiksa lebih lanjut," kata Marco. "Sudah beberapa hari ini dia terlihat kurang sehat dan tidak mau memakan apapun. Apa kau tahu?"
Julian mengangguk. Sebenarnya ia sempat khawatir karena terakhir kali ia melihat Nate sakit seperti ini adalah saat Nate sedang hamil. Namun, jika itu benar terjadi, siapa yang melakukannya? Tidak ada satu pun keluarga Nate atau keluarganya sendiri yang memberi tahu Julian jika Nate sudah memiliki kekasih setelah mereka berpisah.
Julian melirik Marco dengan curiga. Pria ini bahkan memiliki kunci ke unit flat Nate. Apa terjadi sesuatu di antara mereka? Apa Nate berhubungan dengan rekan kerjanya lagi? Kini Nate tinggal sendirian, pasti dia lebih bebas membawa pria ke rumahnya.
Tiba-tiba seorang perawat menghampiri mereka. "Hanya boleh satu orang yang menemani," katanya dengan suara pelan.
Julian dan Marco saling pandang. Julian langsung menarik kursi dan mengeklaim posisinya, sehingga mau tidak mau Marco keluar ke ruang tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...